Bahasa Indonesia SMA/MA
Kelas X Semester 1
BAB 3
Menyimpulkan Makna Tersirat dalam Teks Anekdot
Menyimpulkan Makna Tersirat dalam Teks Anekdot
Tugas
A. Lakukan kegiatan berikut secara berpasangan dengan teman Anda!
1. Cermatilah kedua teks humor berikut!
Teks Humor 1
Ingin Membeli Piring Antik
Seorang kolektor seni terkenal berjalan melalui kota ketika ia melihat seekor kucing menjilati susu dari sebuah piring di pintu toko. Dia melihat bahwa piring ini sangat tua dan berharga. Berpikir cepat untuk bisa memperoleh piring itu, ia berjalan santai ke toko untuk menawarkan membeli kucing itu seharga dua puluh ribu.
Pemilik toko itu menjawab, "Maaf, tapi kucing itu tidak dijual."
"Begini," kolektor berkata, "saya perlu kucing lapar di sekitar rumah untuk menangkap tikus. Saya akan bayar dua ratus ribu untuk kucing itu."
"Terjuall" pemilik toko itu berkata, dan menyerahkan kucingnya.
Kolektor itu melanjutkan, "Hei, untuk dua ratus ribu rupiah, saya ingin tahu apakah Anda bisa memberikan piring bekas itu, saya
ingin tahu apakah Anda bisa memberikan piring bekas itu kepada saya. Piring yang digunakan kucing itu tadi meringankan saya daripada harus membeli piring baru untuk kucing ini 11
"Maaf, Kawan," pemilik toko itu berkata, "tapi itu piring keberuntungan saya. Dalam minggu ini saya sudah menjual enam puluh delapan ekor kucing"
Anekdot 2
Di sebuah sekolah dekat kawasan Menteng, anak-anak baru saja diajak berkeliling oleh sang guru menyaksikan patung Obama kecil yang lokasinya tidak jauh dari sekolah mereka. Semangat tampak jelas terpancar dari wajah anak-anak itu.
Setelah Masuk ke kelas masing-masing, di sebuah kelas terjadi percakapan sebagai berikut.
"Bagaimana anak-anak? Patungnya
"Bagus, kan?" tanya guru." Bagus, jawab anak-anak serempak.
"Nah kalau kalian sudah besar nanti mau jadi apa?"
"Jadi presiden dong. kata seorang murid.
"Jadi Presiden Amerika seperti Obama si Anak Menteng?" tanya guru.
"Tidak mau, Bu, kata si murid.
"Kenapa?"
"Kalau jadi Presiden Amerika susah korupsinya. Mending jadi presiden negara lain saja," jawab si murid.
Guru pun terhenyak. Pelajaran pun dimulai.
2. Analisisiah persamaan kedua teks tersebut!
Persamaan
a. Sama-sama menggunkan anekdot fiksi
b. Berisi anekdot hiburan
c. Sama-sama menggunakan tokoh terkenal fiksi
d. Sama-sama menyinggung beberapa pihak
d. Sama-sama menyinggung beberapa pihak
3. Analisislah perbedaan kedua teks tersebut!
Perbedaan
a. Keduanya merupakan jenis teks anekdot yang berbeda
b. Teks 2 keterangannya lebih jelas daripada teks 1
a. Keduanya merupakan jenis teks anekdot yang berbeda
b. Teks 2 keterangannya lebih jelas daripada teks 1
4. Tentukan yang termasuk teks anekdot dan cerita humor berdasarkan hasil dis penjelasan!
Teks anekdot terdapat pada teks Humor 2, karena terdapat tokoh dan tempat yang jelas dan dapat dikritik.
Teks humor terdapat pada teks Humor 1, karena tokoh dan latar yang tidak jelas.
5. Kumpulkan pekerjaan Anda kepada guru!
-
B. Lakukan kegiatan ini secara mandiri!
1. Bacalah teks anekdot berikut!
Hukuman untuk Koruptor
Alkisah, tiga delegasi dari tiga negaraberbeda sedang menghadiri pertemuan tingkat internasional. Mereka duduk berdekatan. Di sela-sela acara mereka sempat berbincang-bincang tentang penanganan korupsi di negara masing-masing.
"Kalau di negaraku, koruptor banyak yang takut dan jera," kata delegasi pertama.
"Memang kenapa?" tanya delegasi kedua.
"Bagaimana tidak takut? Di negaraku orang yang ketahuan korupsi hukumannya
adalah dipotong tangannya," lanjut delegasi pertama.
Mendengar hal itu, delegasi kedua tidak mau kalah.
"Itu belum seberapa. Di negaraku, siapa pun yang ketahuan melakukan korupsi akan dipotong lehernya," kata delegasi kedua dengan bangga.
Melihat delegasi ketiga hanya diam, delegasi pertama bertanya, "Bagaimana di negaramu?"
"Kalau di negaraku beda. Orang yang sudah dipenjara karena kasus korupsi bakal dipotong masa tahanannya," kata delegasi ketiga sambil tersenyum bangga.
2. Analisislah kritik, pesan nasihat, atau sindiran dalam teks anekdot tersebut!
a. kritik, mengkritik suatu negara karena hukuman korupsi yang tidak masuk akal.
b. Pesan, tidak semua negara memiliki hukum yang jelas atau masuk akal.
c. Nasihat, kita tidak boleh senang dengan hukum yang kurang jelas di negara kita sendiri.
d. Sindiran, menyindir negara lain yang hukumannya tidak jelas.
3. Simpulkan makna tersirat dalam teks anekdot tersebut!
Jangan merasa bangga dengan kekuranganmu.
4. Berikan pendapat Anda mengenai isi teks anekdot tersebut!
Sebaiknya delegasi ketiga tidak merasa bangga tetapi merasa kurang baik(malu).
5. Coba kaitkan masalah dalam teks anekdot tersebut dengan kehidupan zaman sekarang!
Banyak koruptor yang melakukan korupsi tetapi diberi hukuman yang tidak setimpal, sedangkan pencuri kayu yaitu seorang nenek tua mendapat hukuman yang sangat berat.
Uji Kompetensi 3
Teks anekdot berikut untuk soal nomor 1-3.
Dalam sebuah pertemuan ilmuwan tingkat dunia terjadi dialog antara seorang ilmuwan dari berbagai negara.
"Mengapa kasus korupsi di negara Anda cukup tinggi?" tanya seorang ilmuwan kepada ilmuwan dari salah satu negara.
"Itu karena orang di negaraku umumnya pintar matematika. Mereka pintar mengalikan, menambah, untuk kemudian mengurangi dan membagi" jawab ilmuwan kedua.
"Tapi banyak juga tuh koruptor yang di tangkap dan diadili?"
"O, iya. Mereka yang diadili umumnya punya kelemahan, yaitu kurang pintar membagi. Mereka yang tidak tertangkap bukan berarti tidak korupsi. tetapi mungkin mereka lebih pintar membagi"
"Oh, begitu!
Mematikan ala Koruptor
"Mengapa kasus korupsi di negara Anda cukup tinggi?" tanya seorang ilmuwan kepada ilmuwan dari salah satu negara.
"Itu karena orang di negaraku umumnya pintar matematika. Mereka pintar mengalikan, menambah, untuk kemudian mengurangi dan membagi" jawab ilmuwan kedua.
"Tapi banyak juga tuh koruptor yang di tangkap dan diadili?"
"O, iya. Mereka yang diadili umumnya punya kelemahan, yaitu kurang pintar membagi. Mereka yang tidak tertangkap bukan berarti tidak korupsi. tetapi mungkin mereka lebih pintar membagi"
"Oh, begitu!
1. Tentukan informasi penting dalam teks anekdot tersebut!
Jelek baiknya orang dapat dilihat dari seberapa pintar mereka mengendalikan kita.
2. Jelaskan makna kata membagi dalam teks anekdot tersebut!
Membagi, maksudnya para koruptor membagi uang korupsinya untuk tutup mulut.
3. Tentukan makna tersirat dalam teks anekdot tersebut!
Jangan serakah,tetapi berbagilah karena itu dapat menguntungkanmu
Anekdot berikut untuk menjawab soal nomor 4 dan 5.
KUHP
Suatu hari seorang dosen sedang memberi kuliah tentang hukum. Dosen bertanya kepada Dirga tentang KUHP.
Dosen : "Dirga, apa yang kamu ketahui tentang KUHP?
Dirga : "KUHP itu Kasih Uang Habis Perkara."
Dosen : "Jangan ngawur. Tolong jawab yang benar."
Dirga : "Kenyataannya kan seperti itu, Pak. Banyak praktik sogok-menyogok. Masuk penjara asal punya uang, bisa cepet bebas."
4. Analisislah kritik yang disampaikan dalam teks anekdot tersebut!
Mengkritik para koruptor atau penjabat karena menyogok
5. Berikan pendapat Anda mengenai masalah yang diangkat dalam teks anekdot tersebut!
Menurut saya candaan di atas benar saja dan termasuk menyinggung beberapa pihak, yaitu para koruptor yang suka korupsi dan memberikan konpensasi uang atau moyogok orang untuk tutup mulut dan membelanya.
0 Comments