Bahasa Indonesia SMA/MA
Kelas X Semester 1
BAB 3
Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot
Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot
Tugas
A Buatlah kelompok yang terdiri atas 4-5 orang. Kemudian, diskusikan mengenai struktur teks anekdot. Tuliskan bagian-bagian dalam teks anekdot beserta penjelasannya. Pada akhir kegiatan, lakukan diskusi kelas!
1. Abstraksi : Bagian awal dari teks yang berfungsi memberikan gambaran secara jelas mengenai isi.
2. Orientasi : Menunjukan latar belakang peristiwa yang terjadi.
3. Krisis : Bagian yang bertujuan menghibur dan tidak berisi orang penting
4. Reaksi : Bagian yang berisi cara penulis menyelesaikan mslah yang timbul di bagian krisis.
5. Koda : Bagian akhir dari cerita unik.
B. Perhatikan tabel berikut. Kemudian, buatlah kalimat menggunakan konjungsi yang tersedia dalam tabel berikut!
1. Semenjak : Semenjak nilai Ayu yang tidak memuaskan, ia menjadi giat dalam belajar.
2. Sedari : Aku sudah menunggu dia sedari tadi namun dia tak kunjung datang.
3. Sewaktu : Aku pernah jatuh dari tangga sewaktu aku kecil.
4. Ketika : Rina bertemu dengan Himawan ketika di Halte.
5. Tatkala : Tatkala ia menjadi siswa SMA, ia mendapat beasiswa.
6. Selagi : Selagi masih muda, marilah berkarya.
7. Hingga : Inis rajin belajar dari kecil hingga besar.
8. Setelah : Dia datang setelah Aku pulang sekolah.
9. Sebelum : Aku dapatkan sebelum mereka datang.
10. Sampai : Sampai sat ini aku memikirkannya.
C. Isilah teka-teji berikut dengan tepat!
Mendatar
1. Gambaran umum anekdot, Abstrak
4. Respon akan peristiwa ganjil dalam anekdot, Reaksi
5. Kalimat seru, Interjekti
8. Perintah, permohonan, larangan, Imperatif
9. Konjungsi hubungan 'waktu', Tatkala
Menurun
2. Peristiwa ganjil pada anekdot, Krisis
3. Latar belakang peristiwa dalam anekdot, Orientasi
4. Tidak membutuhkan jawaban, Retoris
6. Penutup dalam anekdot, Koda
7. Tanda baca mengapit kalimat langsung, Detik
D. Bacalah teks anekdot berikut. Kemudian, tentukan struktur teks anekdot berikut!
Setelah dilantik, seorang wali kota melakukan inspeksi mendadak ke sebuah rumah sakit jiwa di kotanya. Kunjungan wali kota yang sangat mendadak ini membuat para pengurus rumah sakit jiwa kebingungan dan mencoba membuat acara seadanya untuk menyambut wali kota.
Seluruh dokter dan staf di RSJ berdiri, dan di situ juga beberapa pasien yang menurut pemeriksaan terakhir sudah hampir waras.
Wali kota kemudian menyalami seluruh staf, dan ketika sampai di barisan pasien, wali kota menyalami salah satu pasien sambil berkata, "Saya wali kota.
Pasien itu tersenyum dan berkata, "Oh, bagus! Tidak apa-apa kok."
Kemudian wali kota yang kebingungan dengan jawaban itu berkata, "Apa maksud Anda dengan tidak apa-apa?"
Pasien itu menepuk bahu wali kota dan berkata dengan tenang, "Waktu saya baru masuk, saya juga ngaku gubernur. Lama-lama nanti sembuh kok sesudah dirawat di sini, yang sabar saja mas "
Inspeksi Mendadak Wali Kota
Seluruh dokter dan staf di RSJ berdiri, dan di situ juga beberapa pasien yang menurut pemeriksaan terakhir sudah hampir waras.
Wali kota kemudian menyalami seluruh staf, dan ketika sampai di barisan pasien, wali kota menyalami salah satu pasien sambil berkata, "Saya wali kota.
Pasien itu tersenyum dan berkata, "Oh, bagus! Tidak apa-apa kok."
Kemudian wali kota yang kebingungan dengan jawaban itu berkata, "Apa maksud Anda dengan tidak apa-apa?"
Pasien itu menepuk bahu wali kota dan berkata dengan tenang, "Waktu saya baru masuk, saya juga ngaku gubernur. Lama-lama nanti sembuh kok sesudah dirawat di sini, yang sabar saja mas "
1. Abstraksi : Paragraf 1
2. Orientasi : Paragraf 2
3. Krisis : Paragraf 3 dan 4
4. Reaksi : Paragraf 5 dan 6
5. Koda : -
E. Bacalah kembali teks anekdot berjudul Inspekst Mendadak Werli Kota". Analisistah ciri kebaiaseon pada teks anekdot tersebut!
Ciri Kebahasaan
1. Anekdot disampaikan dalam bentuk narasi dan dialog
2. Menggunkan konjungsi waktu
- "Setelah dilantik..."
- "Walikota kemudian..."
- "dan ketika sampai..."
- "Sesudah dirawat..."
3. Menggunakan kalimat tanya
- "Apa maksud anda dengan tidak apa-apa?"
4. Manggunakan kalimat impratif
- "...yang sabar saja, mas"
5. Menggunakan kalimat seru
- "Ah, bagus!.."
Uji Kompetensi 4
Kerjakan soal-soal berikut!
1. Jelaskan pengertian krisis dan reaksi pada anekdot!
Krisis adalah bagianyang bertujuan untuk menghibur dan tidak berisi orang penting.
Reaksi adalah bagian yang berisi cara penulis menyelesaikan masalah yang timbul di bagian krisis.
2. Buatlah lima kalimat imperatif dan lima kalimat interogatif!
Kalimat impretif
a. Bersihkan ruangan ini!
b. Tutuplah pintu itu!
c. Makanlah hingga kenyang!
d. Pergilah hingga aku datang!
e. Ambilkan uang itu!
Kalimat introgatif
a. Apakah kamu bisa memasak?
b. Bagaimana sekolahmu sekarang?
c. Siapa yang bersamamu?
d. Kapan kita bertemu?
e. Mengapa kamu memilihku?
3. Buatlah lima kalimat yang menggunakan konjungsi hubungan 'waktu!
a. Teruslah berusaha hingga kamu mencapai kebahagiaan
b. Aku telah mengenalnya dari SMP
c. Aku akan mendapatkannya sebelum lulus
d. Teruslah bekerja keras sebelum menyesal
e. Aku akan memulainya setelah menangis
Teks anekdot untuk menjawab soal nomor 4 dan 5.
Ketika memiliki uang cukup banyak, Nasrudin membeli ikan di pasar dan membawanya ke rumah. Ketika istrinya melihat ikan yang banyak itu, ia berpikir, "Oh, sudah lama aku tidak mengundang teman-temanku makan di sini"
Ketika malam itu Nasrudin pulang kembali, ia berharap ikannya sudah dimasakkan untuknya. Alangkah kecewanya ia melihat ikan-ikannya itu sudah habis, tinggal duri-durinya saja.
"Siapa yang menghabiskan ikan sebanyak ini?"
Istrinya menjawab, "Kucingmu itu, tentu saja. Mengapa kau pelihara juga kucing yang nakal dan rakus itu!
"Nasrudin pun makan malam dengan seadanya saja. Setelah makan, dipanggilnya kucingnya dibawanya ke kedai terdekat, diangkatnya ke timbangan, dan ditimbangnya. Lalu ia pulang ke rumah, dan berkata cukup keras.
"Ikanku tadi dua kilo beratnya. Yang barusan aku timbang ini juga dua kilo. Kalau kucingku dua kilo, mana ikannya? Kalau dua kilo ini adalah ikan, mana kucingnya?"
Ikan dan Kucing
Ketika malam itu Nasrudin pulang kembali, ia berharap ikannya sudah dimasakkan untuknya. Alangkah kecewanya ia melihat ikan-ikannya itu sudah habis, tinggal duri-durinya saja.
"Siapa yang menghabiskan ikan sebanyak ini?"
Istrinya menjawab, "Kucingmu itu, tentu saja. Mengapa kau pelihara juga kucing yang nakal dan rakus itu!
"Nasrudin pun makan malam dengan seadanya saja. Setelah makan, dipanggilnya kucingnya dibawanya ke kedai terdekat, diangkatnya ke timbangan, dan ditimbangnya. Lalu ia pulang ke rumah, dan berkata cukup keras.
"Ikanku tadi dua kilo beratnya. Yang barusan aku timbang ini juga dua kilo. Kalau kucingku dua kilo, mana ikannya? Kalau dua kilo ini adalah ikan, mana kucingnya?"
4. Tentukan struktur teks anekdot tersebut!
a. Abstraksi : Paragraf 1
b. Orientasi : Paragraf 2
c. Krisis : Paragraf 3 dan 4
d. Reaksi : Paragraf 5
e. Koda : Paragraf 6
5. Analisislah kebahasaan
a. Kalimat retoris
- "...kalau kucingku dua kilo, mana ikannya?. Kalau dua kilo adalah ikan, mana kucingnya?"
b. Konjungsi waktu
- "Ketika selesai makan, lalu..."
c. Kalimat tanya
- "Siapa yang menghabiskan ikan sebanyak ini?"
d. Kalimat seru
- "Mengapa kau pelihara juga kucing yang nakal dan rakus itu?"
1 Comments
Semoga bermanfaat
ReplyDelete