Bahasa Indonesia X - Semester 1 - Anekdot, Kritikan dan Nasihat dalam Balutan Humor Menghibur - Bab 3 - Uji KOmpetensi 5

Bahasa Indonesia X - Semester 1 - Anekdot, Kritikan dan Nasihat dalam Balutan Humor Menghibur - Bab 3 - Uji KOmpetensi 5

Bahasa Indonesia SMA/MA

Kelas X Semester 1




BAB 3
Menyusun Teks Anekdot Berdasarkan Struktur dan Kebahasaan


Tugas


A. Bacalah teks anekdot berikut. Kemudian, sajikan teks anekdot tersebut dalam bentuk dialog!

Saya yang Terbesar

    Saat lari pagi seorang pemuda bertemu dengan seorang mantan narapidana yang sekarang menjadi salah satu orang terkaya di kompleksnya.
    Kebetulan orang kaya ini tinggal satu kompleks dengan si pemuda, hanya beda blok. Pemuda ini ingin tahu bagaimana cara menjadi orang yang kaya.
    "Pak boleh saya bertanya," kata si pemuda.
    "Silakan," kata orang kaya.
    "Bapak kok bisa kaya raya. Padahal dulunya Bapak dipenjara. Kalau boleh tahu, kasus apa sih, Pak?"
    "Kasus saya adalah korupsi ratusan miliar rupiah Korupsi Terbesar yang berhasil diungkap aparat dalam beberapa tahun terakhir."
    Pemuda itu pun pergi meninggalkan si orang kaya. Dia terlihat menyesal telah ber tanya kepada orang kaya tersebut.

Saya yang Terbesar

    Saat lari pagi seorang pemuda beremu dengan seorang mantan narapidana yang sekarang menjadi salah satu orang terkaya di kompleksnya.
    Kebetulan orang kaya ini tinggal satu kompleks dengan si pemuda, hanya beda blok. Pemuda ini tersebut ingin tahu bagaimana cara menjadi orang yang kaya
Pemuda  :  "Pak boleh saya bertanya?"
Orang kaya  :  "Silakan"
Pemuda  :  "Bapak kok bisa kaya raya. Padahal dulunya bapak dipenjara, kenapa bisa masukpenjara pak?"
Orang kaya  :  "Bapak masuk penjara gara-gara kasus korupsi ratusan miliar rupiah. Korupsi terbesar yang berhasil diungkap aparat dalam beberapa tahun terakhir."
Pemuda itupun pergi meninggalkan si Orang kaya. Dia terlihat menyesal telah bertanya kepada orang kaya tersebut.

B. Bacalah teks anekdot berikut, Kemudian ceritakan  kembali isi anekdot tersebut dengan bahasa Anda sendiri!


Siapa yang Selamat

Orang 1  :  "Seandainya pesawat yang berisi para koruptor jatuh, siapa yang selamat?"
Orang 2  :  "Pilot."
Orang 1  :  Salah."
Orang 2  :  "Pramugari."
Orang 1  :  "Salah."
Orang 2  :  "Terus siapa?"
Orang 1  :  Seluruh rakyat negeri ini."


Siapa yang Selamat

    Di dalam pesawat Dimas dan Agung saling berbicara "Seandainya pesawat yang berisi para koruptor jatuh, siapa yang selamat?" tanya Dimas, dengan lantang menjawab "Pilot", "Salah" saut Dimas. Agung yang bingung terus menjawab sampai jawabannya benar "Pramugari", "Salah". Agung yang kehabisan jawaban langsung bertanya "Terus siapa?". Dimas menjawab dengan percaya tegap "Seluruh rakyat negri ini" sontak Agung kaget dengan jawaban tersebut dan hal itu membuatnya terdiam sambil tersenyum.

C. Lakukan kegiatan berikut!

1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas 4-5 orang!
    -

2. Amatilah masalah politik ataupun sosial yang sedang hangat diperbincangkan di sekitar Anda!
    -

3. Carilah cerita yang menggelitik seputar masalah tersebut!
    -

4. Catatlah informasi yang mendukung masalah tersebut!
    -

5. Kembangkan innformasi yang kelompok Anda temukan menjadi teks anekdot!
    -

D. Susunlah teks anekdot sesuai dengan struktur dan kebahasaan teks anekdot yang telah Anda pelajari Masukkan kritik, humor, dan pesan tersirat dalam teks anekdot yang Anda buat!
    

Apakah Ibu Sudah Pernah Keliling Dunia?

    Siang hari itu, Dodo sudah pulang dari sekolah. Tadi di sekolah Dodo mendapatkan pelajaran tentang berbagai negara di dunia ini. Tiba-tiba Dodo merasa penasaran apakah ibunya sudah pernah berkeliling dunia atau belum. Dodo mencari ibunya untuk bertanya tentang masalah ini. Ia akhirnya menemukan ibunya sedang tiduran di dalam kamar. Saat itu ibu Dodo memang sangat-sangat merasa mengantuk.
    Dodopun langsung bertanya pada  ibunya, “Bu, ibu apa sudah pernah keliling dunia?”. Ibupun menajawab, “ya sudah pernah!”. “Astaga, jadi ibu sudah pernah pergi ke Amerika?”, tanya Dodo makin penasaran. Ibu Dodo langsung menjawab “ya sudah pernah”. Mendengar jawaban ibunya, Dodo semakin semangat bertanya. Ia pun bertanya apakah ibunya itu pernah ke Brazil, Eropa, Bali, Kutub Utara dan berbagai tempat lainnya.
    Merasa kesal dengan pertanyaan anaknya yang tidak berkesudahan akhirnya ibu Dodo naik pitam. Ia langsung berdiri dan membentak Dodo. “Sudah sana pergi, ganti baju dan makan! Semua negara sudah pernah ibuk injak, tinggal mulut bawelmu itu saja yang belum pernah ibu injak”, tegas ibu Dodo. Mendengar itu, Dodo langsung lari keluar kamar ibunya.

E. Ceritakan teks anekdot yang telah selesai Anda buat secara bergantian. Lakukan dengan penuh percaya diri!
    -

Uji Kompetensi 5

Teks anekdot untuk menjawab soal nomor 1-5.

Teori Kebutuhan

    Nasrudin berbincang-bincang dengan hakim kota. Hakim kota, seperti umumnya cendikiawan masa itu, sering berpikir hanya dari satu sisi saja.
    Hakim memulai berbicara, "Seandainya saja setiap orang mau mematuhi hukum dan etika."
    Nasrudin memotong, "Bukan manusia yang harus mematuhi hukum, melainkan hukumlah yang harus disesuaikan dengan kemanusiaan."
    Hakim mencoba bertaktik, Namun, coba kita lihat cendekiawan seperti Anda. kalau Anda memiliki pilihan: kekayaan atau kebijaksanaan, mana yang akan Anda pilih?"
    Nasrudin menjawab seketika. Tentu saja, saya memilih kekayaan."
    Hakim membalas sinis. "Memalukan. Anda adalah cendikiawan yang diakui masyarakat. Anda malah memilih kekayaan daripada kebijaksanaan?"
    Nasrudin balik bertanya, "Kalau pilihan Anda sendiri?"
    Hakim menjawab tegas, Tentu, saya memilih kebijaksanaan.
    Nasrudin menutup percakapan itu, "Terbukti, semua orang memilih untuk memperoleh apa yang belum dimilikinya."

1. Tentukan nasihat yang terdapat dalam teks anekdot tersebut!
    Anekdot tersebut berisi nasihat, yaitu " Berhati-hatilah dengan ucapanmu karena apapun yang kamu sampaikan akan menunjukan karaktermu "

2. Berikan tanggapan mengenai isi anekdot tersebut!
    Tanggapan saya dari anekdot di atas adalah, Nasrudin menunjukan bahwa dirinya seorang cerdikiawan. Meski ia disalahkan atas jawabannya, tetapi itulah kenyataannya dan ia membalikan perkataan dengan tujuan menyindir.

3. Tentukan informasi penting dalam teks anekdot tersebut
    Informasi penting teks anekdot tersebut adalah, jika seseorang diberi dua pilihan maka dia akan memilih apa yang belum dimilikinya.

4. Ubahlah teks anekdot tersebut ke dalam bentuk dialog!
    
Teori Kebutuhan

    Nasrudin berbincang-bincang dengan hakim kota. Hakim kota, seperti umumnya cerdikiawan masa itu, sering berpikir hanya dari satu sisi saja.
Hakim  :  "Seandainya saja setiap orang mau mematuhi hukum dan etika"
Nasrudin  :  "Bahkan manusia yang harus mematuhi hukum, melainkan hukumlah yang harus disesuaikan dengan kemanusiaan"
Hakim  :  "Namun, coba kita lihat cerdikiawan seperti anda memilih pilihan kaya atau bijaksana, mana yang akan anda pilih?"
Nasrudin  :  "Tentu saja saya memilih kekayaan"
Hakim  :  "Memalikan anda adalah seorang cerdikiawan yang diakui masyarakat, tetapi anda malah memilih kekayaan daripada kebijaksanaan"
Nasrudin  :  "Kalau pilihan anda sendiri?"
Hakim  :  "Tentu saja saya memilih kebijaksanaan"
Nasrudin  :  "Terbukti, semua orang memilih untuk memperoleh apa yang belum dimilikinya"

5. Coba ceritakan kembali teks anekdot tersebut dengan bahasa Anda sendiri!
 
Teori Kebutuhan

    Pada siang hari itu, di depan rumah seorang hakim. Hakim kota yang pada masa itu seperti cerdikiawan sering berpikir hanya dari satu sisi saja. Hakim memulai pembicaraan "Seandainya saja setiap orang mau mematuhi hukum dan etika." Nasrudin memotong pembicaraan "Bukan manusia yang harus mematuhi hukum melainkan hukum yang harus disesuaikan dengan masyarakat." Mendengar jawaban Nasrudin, hakim bertanya "Namun, coba kita lihat cerdikiawan seperti anda, kalau anda diberi piliha kaya atau bijaksana, anda pilih yang mana?" Nasrudin menjawab"tentu saja saya memilih kekayaan." Hakim tertawa dan berkata "Sangat mmemalukan cerdikiawan yang diakui masyarakat seperti anda malah memilih kekayaan, anda seharusnya malu." Nasrudin balik menanya dan jawaban hakim memilih bijaksana, Nasrudin menggelengkan kepala "Terbukti, semua orang memilih untuk memperoleh apa yang belum dimilikinya."






Kami mohon maaf bila ada kesalahan jawaban maupun pertanyaan..
Berilah komentar kesalahan apa yang ada dan kami akan merevisinya.
terima kasih



Post a Comment

0 Comments