Bahasa Indonesia SMA/MA
Kelas X Semester 1
BAB 5
Pengajuan, Penawaran, dan Penutup dalam Teks Negosiasi
Pengajuan, Penawaran, dan Penutup dalam Teks Negosiasi
Tugas
Bacalah kedua teks tersebut
Bacalah kedua teks tersebut
Teks 1
Bu Tika : "Selamat siang, Pak."
Penjual buah : "Selamat siang. Mau beli buah apa, Bu?"
Bu Tika : "Saya ingin beli buah naga, Pak. Ada?"
Penjual buah : "Oh, ada. Silakan dipilih dahulu"
Bu Tika : "Kalau buah naga merah harganya berapa, Pak?
Penjual buah : "Sekilonya sembilan belas ribu."
Bu Tika : "Ya, mahal sekali, Pak Biasanya hanya sepuluh ribu per kilo."
Penjual buah : "Maklum, Bu. Buah naga bulan-bulan ini sedang tidak musim. Kalau bulan Januari Februari itu harganya murah karena musim panen buah naga."
Bu Tika : "Kalau dua belas ribu bagaimana, Pak?"
Penjual buah : "Belum dapat, Bu."
Bu Tika : "Bagaimana kalau lima belas ribu, Pak?"
Penjual buah : "Belum dapat, Bu. Saya masih rugi kalau segitu."
Bu Tika : "Begini saja, bagaimana kalau tujuh belas ribu?"
Penjual buah : "Ya sudah, Bu. Setuju. Hitung-hitung sebagai penglaris."
Bu Tika : "Ini uangnya, Pak."
Penjual buah : "lya, Bu. Ini buah naga merahnya, terima kasih."
Bu Tika : "Sama-sama. Mari, Pak."
Penjual buah : "Mari, Bu. Hati-hati di jalan."
Teks 2
Para buruh PT Prima Buana melakukan protes meminta fasilitas kesehatan berupa poliklinik di pabrik PT Prima Buana. Setelah lama berdemonstrasi, perwakilan PT Prima Buana menerima perwakilan buruh untuk bernegosiasi. Negosiasi tersebut berlangsung tertutup dan dijaga beberapa petugas pengamanan perusahaan.
Wakil Buruh : "Selamat pagi, Pak."
Wakil Pabrik : "Selamat pagi. Man, silakan duduk."
Wekil Buruh : "Terima kasih. Pak."
Wakil Pabrik : "Saya, Reza Perkenalkan diri Anda."
Wakil Buruh : "Saya Budi. Pak. Saya wakil dari teman-teman buruh untuk bertemu dengan Anda."(bersalaman)
Wakil Pabrik : "Saya ingin tahu sebenarnya apa alasan para buruh melakukan aksi protes?"
Wakil Buruh : "Jadi begini, Pak. Teman-teman buruh menginginkan fasilitas kesehatan yang memadai di pabrik."
Wakil Pabrik : "Maksudnya? Bukannya sudah ada ruang kesehatan?"
Wakil Buruh : "Iya, Pak. Tapi ruang kesehatan itu kami anggap belum memadai dan manusiawi."
Wakil Pabrik : "Maksudnya?"
Wakil Buruh : "Pak, kami menginginkan fasilitas kesehatan yang lebih lengkap, misainya ada ruang laktasi yang dilengkapi dengan lemari pendingin, dokter yang setiap saat berjaga, dan peralatan pertolongan pertama secara lengkap. Ruang kesehatan yang ada sempit sekali dan hanya ada satu tempat tidur. Kotak obat juga hanya seadanya."
Wakil Pabrik : "Wah! Itu tidak mungkin. Saat ini perusahaan mempunyai banyak beban produkai. Pengadaan fasilitas kesehatan seperti yang diminta rekan-rekan Anda memberatkan perusahaan."
Wakil Buruh : "Kalau memang begitu adanya, Pak. Kami akan terus melakukan aksi protes dan mogok kerja."
Wakil Pabrik : "Tidak bisa begitu."
Waoli Buruh : "Apa ada solusi lain, Pak?"
Wakil Pabrik : "Kita cari jalan tengahnya saja. Saya akan mengusulkan pengadaan fasilitas kesehatan berupa ruang laktasi, ruang periksa dengan perawat, dan pertolongan pertama berupa tabung oksigen sedang."
Wakil Buruh : "Kira-kira kapan usul itu direalisasikan, Pak?"
Wakil Pabrik : "Ini saya usulkan dulu ke direksi dan pemegang saham. Jika disetujui, segera kami bangun fasilitas tersebut."
Wakil Buruh : "Kalau bisa, tolong diusahakan, Pak."
Wakil Pabrik : "Baiklah, akan saya coba upayakan. Sekarang, tolong kendalikan teman-teman Anda. Kembalilah bekerja."
Wakil Buruh : "Baik, Pak. Terima kasih atas kebijakannya. Boleh saya keluar?"
Wakil Pabrik : "Ya silakan."
Wakil Buruh : "Terima kasih Pak Selamat siang"
Wakil Pabrik : "Selamat siang." (keduanya bersalaman)
Membeli Buah Naga di Pasar
Bu Tika : "Selamat siang, Pak."
Penjual buah : "Selamat siang. Mau beli buah apa, Bu?"
Bu Tika : "Saya ingin beli buah naga, Pak. Ada?"
Penjual buah : "Oh, ada. Silakan dipilih dahulu"
Bu Tika : "Kalau buah naga merah harganya berapa, Pak?
Penjual buah : "Sekilonya sembilan belas ribu."
Bu Tika : "Ya, mahal sekali, Pak Biasanya hanya sepuluh ribu per kilo."
Penjual buah : "Maklum, Bu. Buah naga bulan-bulan ini sedang tidak musim. Kalau bulan Januari Februari itu harganya murah karena musim panen buah naga."
Bu Tika : "Kalau dua belas ribu bagaimana, Pak?"
Penjual buah : "Belum dapat, Bu."
Bu Tika : "Bagaimana kalau lima belas ribu, Pak?"
Penjual buah : "Belum dapat, Bu. Saya masih rugi kalau segitu."
Bu Tika : "Begini saja, bagaimana kalau tujuh belas ribu?"
Penjual buah : "Ya sudah, Bu. Setuju. Hitung-hitung sebagai penglaris."
Bu Tika : "Ini uangnya, Pak."
Penjual buah : "lya, Bu. Ini buah naga merahnya, terima kasih."
Bu Tika : "Sama-sama. Mari, Pak."
Penjual buah : "Mari, Bu. Hati-hati di jalan."
Teks 2
Perundingan Permintaan Fasilitas Kesehatan di PT Prima Buana
Para buruh PT Prima Buana melakukan protes meminta fasilitas kesehatan berupa poliklinik di pabrik PT Prima Buana. Setelah lama berdemonstrasi, perwakilan PT Prima Buana menerima perwakilan buruh untuk bernegosiasi. Negosiasi tersebut berlangsung tertutup dan dijaga beberapa petugas pengamanan perusahaan.
Wakil Buruh : "Selamat pagi, Pak."
Wakil Pabrik : "Selamat pagi. Man, silakan duduk."
Wekil Buruh : "Terima kasih. Pak."
Wakil Pabrik : "Saya, Reza Perkenalkan diri Anda."
Wakil Buruh : "Saya Budi. Pak. Saya wakil dari teman-teman buruh untuk bertemu dengan Anda."(bersalaman)
Wakil Pabrik : "Saya ingin tahu sebenarnya apa alasan para buruh melakukan aksi protes?"
Wakil Buruh : "Jadi begini, Pak. Teman-teman buruh menginginkan fasilitas kesehatan yang memadai di pabrik."
Wakil Pabrik : "Maksudnya? Bukannya sudah ada ruang kesehatan?"
Wakil Buruh : "Iya, Pak. Tapi ruang kesehatan itu kami anggap belum memadai dan manusiawi."
Wakil Pabrik : "Maksudnya?"
Wakil Buruh : "Pak, kami menginginkan fasilitas kesehatan yang lebih lengkap, misainya ada ruang laktasi yang dilengkapi dengan lemari pendingin, dokter yang setiap saat berjaga, dan peralatan pertolongan pertama secara lengkap. Ruang kesehatan yang ada sempit sekali dan hanya ada satu tempat tidur. Kotak obat juga hanya seadanya."
Wakil Pabrik : "Wah! Itu tidak mungkin. Saat ini perusahaan mempunyai banyak beban produkai. Pengadaan fasilitas kesehatan seperti yang diminta rekan-rekan Anda memberatkan perusahaan."
Wakil Buruh : "Kalau memang begitu adanya, Pak. Kami akan terus melakukan aksi protes dan mogok kerja."
Wakil Pabrik : "Tidak bisa begitu."
Waoli Buruh : "Apa ada solusi lain, Pak?"
Wakil Pabrik : "Kita cari jalan tengahnya saja. Saya akan mengusulkan pengadaan fasilitas kesehatan berupa ruang laktasi, ruang periksa dengan perawat, dan pertolongan pertama berupa tabung oksigen sedang."
Wakil Buruh : "Kira-kira kapan usul itu direalisasikan, Pak?"
Wakil Pabrik : "Ini saya usulkan dulu ke direksi dan pemegang saham. Jika disetujui, segera kami bangun fasilitas tersebut."
Wakil Buruh : "Kalau bisa, tolong diusahakan, Pak."
Wakil Pabrik : "Baiklah, akan saya coba upayakan. Sekarang, tolong kendalikan teman-teman Anda. Kembalilah bekerja."
Wakil Buruh : "Baik, Pak. Terima kasih atas kebijakannya. Boleh saya keluar?"
Wakil Pabrik : "Ya silakan."
Wakil Buruh : "Terima kasih Pak Selamat siang"
Wakil Pabrik : "Selamat siang." (keduanya bersalaman)
Setelah membaca kedua teks tersebut, kerjakan tugas-tugas berikut!
1. Apakah kedua teks tersebut termasuk dalam teks negosiasi? Jelaskan jawaban Anda!
-
-
2. Sebutkan partisipan dalam kedua teks tersebut
-
-
3. Apa isi kedua teks tersebut?
-
-
4. Tunjukkan proses pengajuan dan penawaran dalam kedua teks tersebut!
-
5. Apakah terjadi kesepakatan dalam teks tersebut? Jika ada, tunjukkan bagian kesepakatan dalam tersebut!
-
-
5. Apakah terjadi kesepakatan dalam teks tersebut? Jika ada, tunjukkan bagian kesepakatan dalam tersebut!
-
Uji Kompetensi 1
Kerjakan soal-soal berikut ini!
1. Jelaskan pengertian negosiasi!
Negosiasi merupakan kata serapan dari bahasa Inggris negotiate yang berarti merundingkan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, negosiasi berarti proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) lainnya.
Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa negosiasi adalah proses yang ditimbulkan oleh adanya unsur dua pihak, perbedaan, dan keinginan untuk berunding. Negosiasi dapat diartikan pula kegiatan yang ditimbulkan oleh keinginan untuk memenangkan kemauan atau kepentingan pribadi karena terhambat oleh kepentingan pihak lain atau adanya pemikiran bertolak belakang.
Negosiasi merupakan kata serapan dari bahasa Inggris negotiate yang berarti merundingkan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, negosiasi berarti proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) lainnya.
Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa negosiasi adalah proses yang ditimbulkan oleh adanya unsur dua pihak, perbedaan, dan keinginan untuk berunding. Negosiasi dapat diartikan pula kegiatan yang ditimbulkan oleh keinginan untuk memenangkan kemauan atau kepentingan pribadi karena terhambat oleh kepentingan pihak lain atau adanya pemikiran bertolak belakang.
2. Berdasarkan situasinya, negosiasi dapat dibagi menjadi dua. Jelaskan!
Berdasarkan situasinya, negosiasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu negosiasi formal dan negosiasi informal. Negosiasi formal biasanya dilakukan dengan suatu perjanjian khusus dan dapat melibatkan hukum. Negosiasi informal bisa terjadi di mana saja. Situasi dalam negosiasi informal lebih santai daripada negosiasi formal.
a. Negosiasi Formal
Negosiasi formal merupakan negosiasi yang terjadi dalam situasi formal. Ciri-ciri negosiasi formal adalah adanya perjanjian atau hitam di atas putih yang sah secara hukum. Berdasarkan perjanjian tersebut, kedua pihak dilindungi oleh hukum. Oleh karena itu, pelanggaran terhadap perjanjian yang telah disepakati dapat diperkarakan di ranah hukum. Contoh negosiasi formal adalah negosiasi kerja sama antardua perusahaan.
b. Negosiasi Informal
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering bernegosiasi. Negosiasi dapat terjadi di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja, misalnya negosiasi antara ayah dan anak. Sebagai contoh, seorang anak dilarang ayahnya bermain dengan temannya karena nilai rapornya buruk. Si anak meminta kepada ayahnya agar diizinkan kembali bermain dengan temannya. Si anak menjelaskan argumentasinya. Pada awalnya sang ayah tetap tidak membolehkannya. Namun, kesepakatan dicapai. Si anak boleh bermain dengan temannya kembali dengan beberapa syarat yang diajukan sang ayah. Negosiasi ini tidak membutuhkan perjanjian khusus yang melibatkan hukum.
3. Berdasarkan untung rugi. negosiasi dibedakan menjadi empat. Jelaskan!
Selain dilihat dari situasinya, negosiasi juga dapat dilihat berdasarkan untung ruginya. Berdasarkan untung rugi, negosiasi dibedakan menjadi empat. Keempat macam negosiasi tersebut adalah kolaborasi, dominasi, akomodasi, dan menghindari konflik.
a. Negosiasi Kolaborasi
Negosiasi kolaborasi menggabungkan kepentingan antarnegosiator. Negosiasi ini disebut juga negosiasi win-win. Negosiasi win-win berarti kedua pihak negosiator mendapatkan keuntungan.
b. Negosiasi Dominasi
Dalam negosiasi dominasi, negosiator mendapatkan keuntungan besar dari kesepakatanyang dicapai. Sementara itu, pihak lawan negosiasi mendapatkan keuntungan yang lebih kecil.Negosiasi ini disebut juga negosiasi win-lose.
c. Negosiasi Akomodasi
Dalam negosiasi akomodasi, negosiator mendapatkan keuntungan sangat kecil bahkan mengalami kerugian. Sementara itu, pihak lawan negosiasi mendapatkan keuntungan lebih besar, bahkan memperoleh 100% keuntungan. Kerugian ini disebabkan oleh kegagalan negosiator dalam bernegosiasi sehingga ia tidak memperoleh keuntungan. Negosiasi ini disebut juga negosiasi lose-win.
d. Negosiasi Menghindari Konflik
Dalam negosiasi ini, kedua negosiator menghindari konflik yang muncul. Akibatnya, kedua pihak tidak bersepakat untuk menyelesaikan konflik.
Berdasarkan situasinya, negosiasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu negosiasi formal dan negosiasi informal. Negosiasi formal biasanya dilakukan dengan suatu perjanjian khusus dan dapat melibatkan hukum. Negosiasi informal bisa terjadi di mana saja. Situasi dalam negosiasi informal lebih santai daripada negosiasi formal.
a. Negosiasi Formal
Negosiasi formal merupakan negosiasi yang terjadi dalam situasi formal. Ciri-ciri negosiasi formal adalah adanya perjanjian atau hitam di atas putih yang sah secara hukum. Berdasarkan perjanjian tersebut, kedua pihak dilindungi oleh hukum. Oleh karena itu, pelanggaran terhadap perjanjian yang telah disepakati dapat diperkarakan di ranah hukum. Contoh negosiasi formal adalah negosiasi kerja sama antardua perusahaan.
b. Negosiasi Informal
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering bernegosiasi. Negosiasi dapat terjadi di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja, misalnya negosiasi antara ayah dan anak. Sebagai contoh, seorang anak dilarang ayahnya bermain dengan temannya karena nilai rapornya buruk. Si anak meminta kepada ayahnya agar diizinkan kembali bermain dengan temannya. Si anak menjelaskan argumentasinya. Pada awalnya sang ayah tetap tidak membolehkannya. Namun, kesepakatan dicapai. Si anak boleh bermain dengan temannya kembali dengan beberapa syarat yang diajukan sang ayah. Negosiasi ini tidak membutuhkan perjanjian khusus yang melibatkan hukum.
3. Berdasarkan untung rugi. negosiasi dibedakan menjadi empat. Jelaskan!
Selain dilihat dari situasinya, negosiasi juga dapat dilihat berdasarkan untung ruginya. Berdasarkan untung rugi, negosiasi dibedakan menjadi empat. Keempat macam negosiasi tersebut adalah kolaborasi, dominasi, akomodasi, dan menghindari konflik.
a. Negosiasi Kolaborasi
Negosiasi kolaborasi menggabungkan kepentingan antarnegosiator. Negosiasi ini disebut juga negosiasi win-win. Negosiasi win-win berarti kedua pihak negosiator mendapatkan keuntungan.
b. Negosiasi Dominasi
Dalam negosiasi dominasi, negosiator mendapatkan keuntungan besar dari kesepakatanyang dicapai. Sementara itu, pihak lawan negosiasi mendapatkan keuntungan yang lebih kecil.Negosiasi ini disebut juga negosiasi win-lose.
c. Negosiasi Akomodasi
Dalam negosiasi akomodasi, negosiator mendapatkan keuntungan sangat kecil bahkan mengalami kerugian. Sementara itu, pihak lawan negosiasi mendapatkan keuntungan lebih besar, bahkan memperoleh 100% keuntungan. Kerugian ini disebabkan oleh kegagalan negosiator dalam bernegosiasi sehingga ia tidak memperoleh keuntungan. Negosiasi ini disebut juga negosiasi lose-win.
d. Negosiasi Menghindari Konflik
Dalam negosiasi ini, kedua negosiator menghindari konflik yang muncul. Akibatnya, kedua pihak tidak bersepakat untuk menyelesaikan konflik.
4. Sebutkan ciri-ciri negosiasi!
Dari pengertian negosiasi, dapat diketahui bahwa negosiasi mempunyai ciri-ciri khusus. Berikut ciri-ciri negosiasi.
a. Adanya partisipan yang kepentingan masing-masing. memiliki
b. Adanya perbedaan kepentingan dari kedua pihak. Kedua kepentingan dari partisipan dalam negosiasi saling bertolak belakang. Keadaan tersebut menyebabkan perbedaan kedua pihak, tetapi dalam kepentingan yang sama.
c. Adanya pengajuan dan penawaran. Pengajuan dan penawaran dilakukan dengan menyampaikan argumen yang kuat. Pihak yang mempunyai argumen lebih kuat dalam proses negosiasi akan lebih besar kesempatannya memenangkan suatu negosiasi.
d. Adanya kesepakatan sebagai hasil negosiasi.
Dari pengertian negosiasi, dapat diketahui bahwa negosiasi mempunyai ciri-ciri khusus. Berikut ciri-ciri negosiasi.
a. Adanya partisipan yang kepentingan masing-masing. memiliki
b. Adanya perbedaan kepentingan dari kedua pihak. Kedua kepentingan dari partisipan dalam negosiasi saling bertolak belakang. Keadaan tersebut menyebabkan perbedaan kedua pihak, tetapi dalam kepentingan yang sama.
c. Adanya pengajuan dan penawaran. Pengajuan dan penawaran dilakukan dengan menyampaikan argumen yang kuat. Pihak yang mempunyai argumen lebih kuat dalam proses negosiasi akan lebih besar kesempatannya memenangkan suatu negosiasi.
d. Adanya kesepakatan sebagai hasil negosiasi.
1 Comments
Jawabannya
ReplyDelete