Bahasa Indonesia SMA/MA
Kelas X Semester 1
BAB 4
Nilai-Nilai dan Isi yang Terkandung dalam Hikayat
Nilai-Nilai dan Isi yang Terkandung dalam Hikayat
Tugas 1
Lakukan kegiatan-kegiatan berikut!
1. Bacalah kutipan hikayat berikut!
Cerita Bayan Tiada Menurut Kata Ibu Bapanya
Maka kata bapanya, "Ada seekor kera, konon bersahabat dengan anak saudagar. Beberapa pun dilarang oleh ibu-bapanya, tiada jua didengar oleh anak kera itu, jadi la beroleh kejahatanlah daripada tiada ia menuruti kata bapanya. Maka senantiasa hari anak kera itu pergi bermain-main dengan anak saudagar ilu. Maka kata bapanya, "Hai anakku! Janganlah engkau bersahabat dengan anak saudagar itu, karena ia manusia, kita binatang.
Maka segala pengajaran ibu-bapanya tiada juga diturut oleh anak kera itu. Sekali peristiwa pada suatu hari, maka anak kera itu pun bermain-main catur dengan anak saudagar itu. Maka kalah anak kera, menang anak saudagar. Maka anak kera itu pun marah, lalu dihamburkannya buah catur itu kepada anak saudagar itu. Syahdan pada masa itu orang pun banyak duduk di rumah saudagar itu; maka anak saudagar itu malu, lalu dihunuskannya pisau daripada pinggangnya dan diparangkannya kepada anak kera itu. Maka anak kera itu pun melompat, kenalah ujung pisau itu pada lengannya, maka anak kera itu luka sedikit. Setelah itu, pisau itu pun dicampakkan oleh anak saudagar itu. Tatkala dilihat oleh anak kera pisau itu tercampak di situ, lalu ia pun melompat mengambil pisau itu. lalu dilontarkannya kepada anak saudagar itu; maka anak saudagar itu pun luka sedikit.
Sebermula anak kera itu pun kembalilah ia kepada bapanya. Setelah dilihat oleh bapanya anaknya luka, maka kata bapanya, "Kena apa engkau luka itu?
Maka berceritalah anak kera itu segala peri halnya kepada bapanya. Maka kata bapanya, "Hai anakku! Apakah kataku dahulu kepadamu? Sekarang janganlah lagi engkau bersahabat dan bermain-main dengan anak saudagar itu.
2. Tentukan nilai-nilai yang terkandung dalam kutipan hikayat tersebut!
Di dalam cerita tersebut, kita diajarkan untuk mematuhi nasihat kedua orang tua kita, kalau tidak kita akan mendapat akibatnya.
3. Sampaikan hasil tugas Anda di depan kelas!
Di dalam cerita tersebut, kita diajarkan untuk mematuhi nasihat kedua orang tua kita, kalau tidak kita akan mendapat akibatnya.
3. Sampaikan hasil tugas Anda di depan kelas!
-
Tugas 2
A. Bacalah kembali kutipan hikayat Cerita Bayan Tiado Menurut Kata Ibu Bapanya" tervebut!
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Siapa sajakah tokoh dalam kutipan hikayat tersebut?
Anak saudagar, anak kera, bapa kera.
1. Siapa sajakah tokoh dalam kutipan hikayat tersebut?
Anak saudagar, anak kera, bapa kera.
2. Bagaimana watak anak kera dalam kutipan hikayat tersebut?
Keras kepala, durhaka, jahat > Tidak mematuhi nasihat bapa-ibunya.
3. Di mana latar tempat dan suasana saat anak kera bermain catur dengan anak saudagar?
Latar tempat = Rumah saudagar
Latar suasana = Menegangkan
4. Apu nasihat ibu-bapa kera kepada anak kera?
"Hai anakku! janganlah engkau bersahabat dengan anak saudagar itu, karena ia manusia, kita binatang."
"Sekarang janganlah lagi engkau bersahabat & bermain-main dengan anak saudagar itu."
Keras kepala, durhaka, jahat > Tidak mematuhi nasihat bapa-ibunya.
3. Di mana latar tempat dan suasana saat anak kera bermain catur dengan anak saudagar?
Latar tempat = Rumah saudagar
Latar suasana = Menegangkan
4. Apu nasihat ibu-bapa kera kepada anak kera?
"Hai anakku! janganlah engkau bersahabat dengan anak saudagar itu, karena ia manusia, kita binatang."
"Sekarang janganlah lagi engkau bersahabat & bermain-main dengan anak saudagar itu."
5. Amanit apa terdapat dalam kutipan hikayat tersebut?
Jadi kita harus patuh dan melaksanakan perintah orang tua.
C. Tentukan isi pokok kutipan hikayat "Cerita Bayam Tiada Menurur Kata Ibu Bapanya" tersebut!
Seekor anak kera yang mengabaikan nasihat kedua orang tuanya
Jadi kita harus patuh dan melaksanakan perintah orang tua.
C. Tentukan isi pokok kutipan hikayat "Cerita Bayam Tiada Menurur Kata Ibu Bapanya" tersebut!
Seekor anak kera yang mengabaikan nasihat kedua orang tuanya
D. Kemudian, kumpulkan hasil tugas Anda kepada guru agar mendapat penilaian!
-
Tugas 3
Lakukan kegiatan-kegiatan berikut secara berkelompok!
1. Bentuklah kelompok vang terdiri atas 3 atau 4 orang!
-
2. Bacalah kutipan hikayat berikut!
Hari masih pagi. Anggung Selamat diiringi hulubalang Si Lamat dan Si Labu patroli menyusuri pantai hingga tiba di pelabuhan. Diiringi kedua hulubalang. Anggung Selamat berjalan menuju dermaga Bunga Melur Kembang Cina. Dari ujung dermaga, Anggung Selamat memandang ke laut lepas.
Pagi itu laut tampak tenang. Ombaknya kecil-kecil, berbuih kecil-kecil pula dengan ramah menyapa bibir pantai dengan lemah lembut. Di atas permukaan laut tampak kabut bergerak pelan-pelan digiring angin yang berembus sepoi-sepoi.
Anggung Selamat masih berdiri di ujung dermaga. Hulubalang Si Lamat dan Si Labu berdiri tak jauh di belakangnya.
Tiba-tiba Si Lamat melihat sesuatu yang aneh di tengah laut. Ada beberapa noktah hitam di tengah laut. la memperhatikan noktah hitam itu baik-baik, kemudian memberitahukannya kepada atasannya, "Tuan Panglima Perang"
"Ada apa, hai Hulubalang?" Anggung Selamat segera menanggapi.
"Hamba melihat ada beberapa titik hitam di tengah laut sana. Titik-titik hitam itu bergerak kemari, Tuan Panglima."
Anggung Selamat segera mengarahkan pandangannya ke laut. Si Hulubalang menunjuk dengan ibu jarinya.
"ltu, Tuan. Arah ibu jari saya." Anggung Selamat mengikuti ibu jari si Hulubalang. Dahinya berkerut.
Tiba-tiba dadanya berdeburan kencang. Ternyata titik-titik hitam makin lama semakin terlihat jelas dan membesar. Dalam kabut pagi titik-titik hitam tampak bagai pulau-pulau kecil yang bergerak perlahan-lahan menuju pantai. Dan semakin lama jumpa titik-titik hitam itu semakin banyak.
"Benar!" tiba-tiba Si Labu berteriak. "Sekarang jumlahnya semakin banyak!"
"Titik-titik bergerak kemaril" pekik Si Lamat pula.
Jantung Anggung Selamat berdeburan semakin kencang.
"Itulah mereka," bisiknya, "inilah tabir mimpi Tuan Putri Gadis Cik Inam. Pembalasan dari saudara-saudara Raja Petukal."
"Apakah itu, Tuan Panglima Perang?" Hulubalang Si Lamat heran.
"Itu kapal-kapal perang dari Negeri Petukal!"
"Ada apa dengan mereka kemari?"
"Mereka datang untuk menyerang negeri kita. Mereka akan membalas dendam kematian Raja Petukal."
"Apa akal kita, Panglima Perang?"
"Kita kembali ke istana. Siapkan seluruh bala tentara Muar. Kita bersiap-siap menghadapi serangan prajurit-prajurit Negeri Petukal."
Sesampai di istana, Anggung Selamat langsung menerobos ke ruang bersantap. la tampak gugup dan terburu-buru. Napasnya memburu, dadanya bergerak turun naik.
Muda Cik Leman terkejut melihat kehadiran Anggung Selamat yang begitu tiba-tiba. la berhenti makan dan membasuh tangannya, lalu melapnya dengan sehelai di tangan. Anggung Selamat duduk bersila di dekat Muda Cik Leman.
"Ada apa gerangan, Sahabatku?" Muda Cik Leman bertanya tak sabar. "Kau tampak terburu-buru dan tegang." Muda Cik Leman menatap wajah saudara seperguruannya.
"Mereka telah tiba, Tuanku," Anggung Selamat melapor dengan suara gagap.
"Mereka siapa?" terkejut Muda Cik Leman.
"Kapal-kapal perang dari Negeri Petukal."
Muda Cik Leman tertegun. Gadis Cik Inam pun terpana mendengar laporan Anggun Selamat.
"Dari Negeri Petukal?" Gadis Cik Inam terdongak.
"Persis dalam mimpi Tuan Putri Cik Inam. Kapal-kapal tampak seperti pulau pulau bergerak pelan-pelan menuju kemari. Jumlahnya sekitar seratus buah, Tuanku."
Bergetar tubuh Cik Inam mendengar penjelasan Anggung Selamat.
"Apa yang harus kita lakukan, Anjang Cik Leman?" bergetar suara Gadis Cik Inam. la menjadi bingung sendiri, tak tahu apa yang harus dikatakan, apalagi dilakukan. Muda Cik Leman berusaha tenang.
"Kita ke balairungsari dulu. Kita tunggu perkembangan selanjutnya."
"Bagaimana kalau kita melarikan diri saja? Gadis Cik Inam mengusulkan dalam kebingungannya. la semakin resah gelisah. Muda Cik Leman tak kunjung menanggapi.
Muda Cik Leman menggelengkan kepalanya, tetapi tampak jelas dalam mata Gadis Cik Inam.
Tiada guna melarikan diri. Ke mana pun kita melarikan diri, takdir tak akan melepaskan kita Kalau umurku pendek karena mengawinimu, ke mana pun kita melarikan diri, maut tetap akan menjemputku. Oleh karena itu .
"Oleh karena itu apa?" Gadis. Cik Inam mengejar tak sabar.
"Kita tunggu saja apa yang akan terjadi ujar Muda Cik Leman.
"Sahabatku Anggung Selamat ajuk Muda Cik Leman Anggung Selamat menoleh kepada Muda Cik Leman.
"Kau sudah kami anggap sebagai saudara sendiri. Apa pendapatmu, wahai Sahabatku?
Anggung Selamat mencoba tersenyum. Suaranya tenang tatkala mengiba-iba. Bagi hamba tiada pilihan lain, Tuanku. Tiada terbilang budi Tuan-tuan berdua terhadap hamba. Tiada dapat hamba membayar dengan harta benda apatah lagi dengan pengkhianatan
"Maka . . . " Tak diteruskannya ucapan Anggung Selamat. Suaranya tercekat di tenggorokan."Kalau mereka datang menyerang hendak menganiaya Tuanku, mereka harus menghadapi hamba dahulu. Langkahi dahulu mayat Anggung Selamat. baru mereka boleh menyentuh Tuanku berdua."
1. Bentuklah kelompok vang terdiri atas 3 atau 4 orang!
-
2. Bacalah kutipan hikayat berikut!
Hikayat Muda Cik Leman
Pagi itu laut tampak tenang. Ombaknya kecil-kecil, berbuih kecil-kecil pula dengan ramah menyapa bibir pantai dengan lemah lembut. Di atas permukaan laut tampak kabut bergerak pelan-pelan digiring angin yang berembus sepoi-sepoi.
Anggung Selamat masih berdiri di ujung dermaga. Hulubalang Si Lamat dan Si Labu berdiri tak jauh di belakangnya.
Tiba-tiba Si Lamat melihat sesuatu yang aneh di tengah laut. Ada beberapa noktah hitam di tengah laut. la memperhatikan noktah hitam itu baik-baik, kemudian memberitahukannya kepada atasannya, "Tuan Panglima Perang"
"Ada apa, hai Hulubalang?" Anggung Selamat segera menanggapi.
"Hamba melihat ada beberapa titik hitam di tengah laut sana. Titik-titik hitam itu bergerak kemari, Tuan Panglima."
Anggung Selamat segera mengarahkan pandangannya ke laut. Si Hulubalang menunjuk dengan ibu jarinya.
"ltu, Tuan. Arah ibu jari saya." Anggung Selamat mengikuti ibu jari si Hulubalang. Dahinya berkerut.
Tiba-tiba dadanya berdeburan kencang. Ternyata titik-titik hitam makin lama semakin terlihat jelas dan membesar. Dalam kabut pagi titik-titik hitam tampak bagai pulau-pulau kecil yang bergerak perlahan-lahan menuju pantai. Dan semakin lama jumpa titik-titik hitam itu semakin banyak.
"Benar!" tiba-tiba Si Labu berteriak. "Sekarang jumlahnya semakin banyak!"
"Titik-titik bergerak kemaril" pekik Si Lamat pula.
Jantung Anggung Selamat berdeburan semakin kencang.
"Itulah mereka," bisiknya, "inilah tabir mimpi Tuan Putri Gadis Cik Inam. Pembalasan dari saudara-saudara Raja Petukal."
"Apakah itu, Tuan Panglima Perang?" Hulubalang Si Lamat heran.
"Itu kapal-kapal perang dari Negeri Petukal!"
"Ada apa dengan mereka kemari?"
"Mereka datang untuk menyerang negeri kita. Mereka akan membalas dendam kematian Raja Petukal."
"Apa akal kita, Panglima Perang?"
"Kita kembali ke istana. Siapkan seluruh bala tentara Muar. Kita bersiap-siap menghadapi serangan prajurit-prajurit Negeri Petukal."
Sesampai di istana, Anggung Selamat langsung menerobos ke ruang bersantap. la tampak gugup dan terburu-buru. Napasnya memburu, dadanya bergerak turun naik.
Muda Cik Leman terkejut melihat kehadiran Anggung Selamat yang begitu tiba-tiba. la berhenti makan dan membasuh tangannya, lalu melapnya dengan sehelai di tangan. Anggung Selamat duduk bersila di dekat Muda Cik Leman.
"Ada apa gerangan, Sahabatku?" Muda Cik Leman bertanya tak sabar. "Kau tampak terburu-buru dan tegang." Muda Cik Leman menatap wajah saudara seperguruannya.
"Mereka telah tiba, Tuanku," Anggung Selamat melapor dengan suara gagap.
"Mereka siapa?" terkejut Muda Cik Leman.
"Kapal-kapal perang dari Negeri Petukal."
Muda Cik Leman tertegun. Gadis Cik Inam pun terpana mendengar laporan Anggun Selamat.
"Dari Negeri Petukal?" Gadis Cik Inam terdongak.
"Persis dalam mimpi Tuan Putri Cik Inam. Kapal-kapal tampak seperti pulau pulau bergerak pelan-pelan menuju kemari. Jumlahnya sekitar seratus buah, Tuanku."
Bergetar tubuh Cik Inam mendengar penjelasan Anggung Selamat.
"Apa yang harus kita lakukan, Anjang Cik Leman?" bergetar suara Gadis Cik Inam. la menjadi bingung sendiri, tak tahu apa yang harus dikatakan, apalagi dilakukan. Muda Cik Leman berusaha tenang.
"Kita ke balairungsari dulu. Kita tunggu perkembangan selanjutnya."
"Bagaimana kalau kita melarikan diri saja? Gadis Cik Inam mengusulkan dalam kebingungannya. la semakin resah gelisah. Muda Cik Leman tak kunjung menanggapi.
Muda Cik Leman menggelengkan kepalanya, tetapi tampak jelas dalam mata Gadis Cik Inam.
Tiada guna melarikan diri. Ke mana pun kita melarikan diri, takdir tak akan melepaskan kita Kalau umurku pendek karena mengawinimu, ke mana pun kita melarikan diri, maut tetap akan menjemputku. Oleh karena itu .
"Oleh karena itu apa?" Gadis. Cik Inam mengejar tak sabar.
"Kita tunggu saja apa yang akan terjadi ujar Muda Cik Leman.
"Sahabatku Anggung Selamat ajuk Muda Cik Leman Anggung Selamat menoleh kepada Muda Cik Leman.
"Kau sudah kami anggap sebagai saudara sendiri. Apa pendapatmu, wahai Sahabatku?
Anggung Selamat mencoba tersenyum. Suaranya tenang tatkala mengiba-iba. Bagi hamba tiada pilihan lain, Tuanku. Tiada terbilang budi Tuan-tuan berdua terhadap hamba. Tiada dapat hamba membayar dengan harta benda apatah lagi dengan pengkhianatan
"Maka . . . " Tak diteruskannya ucapan Anggung Selamat. Suaranya tercekat di tenggorokan."Kalau mereka datang menyerang hendak menganiaya Tuanku, mereka harus menghadapi hamba dahulu. Langkahi dahulu mayat Anggung Selamat. baru mereka boleh menyentuh Tuanku berdua."
3. Tentukan nilai-nilai yang terkandung dalam kutipan hikayat tersebut!
Nilai Sosial : Anggun Selamat mengatakan "Kalau mereka datang menyerang hendak mengenainya tuanku, mereka harus menghadapi hamba dahulu,"... (kita harus melindungi antar sesama)
4. Tentukan unsur intrinsik dalam kutipan hikayat tersebut!
Tema : Cinta terlarang
Tokoh :
a. Anggun Selamat : Gagah berani
b. Gadis Cik Inam : Penakut
c. Muda Cik Leman : Bijaksana
d. Si Lamat
e. Si Lapu
f. Saudara raja petukal : Pembalas dendam
Nilai Sosial : Anggun Selamat mengatakan "Kalau mereka datang menyerang hendak mengenainya tuanku, mereka harus menghadapi hamba dahulu,"... (kita harus melindungi antar sesama)
4. Tentukan unsur intrinsik dalam kutipan hikayat tersebut!
Tema : Cinta terlarang
Tokoh :
a. Anggun Selamat : Gagah berani
b. Gadis Cik Inam : Penakut
c. Muda Cik Leman : Bijaksana
d. Si Lamat
e. Si Lapu
f. Saudara raja petukal : Pembalas dendam
Alur : Maju, karena tidak terdapat flashback
Latar : a. Tempat (rantai, dermaga bunga, Melur kembang Cina, Istana)
: b. Waktu (pagi)
: c. Suasana (Menegangkan)
Amanat : - Sebagai orang, jangan sering atau suka bals dendam
- Kita harus melindungi antar sesama
Sudut pandang orang ketiga, karena diceritakan oleh narator dan tidak ada kata ganti "Aku"
Latar : a. Tempat (rantai, dermaga bunga, Melur kembang Cina, Istana)
: b. Waktu (pagi)
: c. Suasana (Menegangkan)
Amanat : - Sebagai orang, jangan sering atau suka bals dendam
- Kita harus melindungi antar sesama
Sudut pandang orang ketiga, karena diceritakan oleh narator dan tidak ada kata ganti "Aku"
5. Kumpulkan hasil tugas Anda kepada guru!
Uji Kompetensi 2
Kerjakan soal-soal berikui!
1 Jelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat!
a. Nilai Religi, adalah nilai yang berkaitan dengan agama.
b. Nilai Moral, adalah nasihat-nasihat yang berkaitan dengan Budi pekerti, perilaku atau tata susila yang dapat diperoleh pembaca dari cerita yang dibaca atau dinikmatinya.
c. Nilai Sosial, adalah nasihat-nasihat yang berkaitan dengan kemasyarakat.
d. Nilai Budaya, adalah nilai yang diambil dari budaya-budaya yang berkembang secara turun temurun di dalam masyarakat.
e. Nilai Estetika, berkaitan dengan nilai keindahan dan seni.
f. Nilai Edukasi, adalah nilai yang berkaitan dengan pendidikan.
a. Nilai Religi, adalah nilai yang berkaitan dengan agama.
b. Nilai Moral, adalah nasihat-nasihat yang berkaitan dengan Budi pekerti, perilaku atau tata susila yang dapat diperoleh pembaca dari cerita yang dibaca atau dinikmatinya.
c. Nilai Sosial, adalah nasihat-nasihat yang berkaitan dengan kemasyarakat.
d. Nilai Budaya, adalah nilai yang diambil dari budaya-budaya yang berkembang secara turun temurun di dalam masyarakat.
e. Nilai Estetika, berkaitan dengan nilai keindahan dan seni.
f. Nilai Edukasi, adalah nilai yang berkaitan dengan pendidikan.
2 Sebutkan unsur intrinsik dalam hikayat!
a. Tema
b. Tokoh dan penokohan
c. Alur atau plot
d. Latar
e. Amanat
f. Sudut pandang
a. Tema
b. Tokoh dan penokohan
c. Alur atau plot
d. Latar
e. Amanat
f. Sudut pandang
3. Sebutkan cara yang dapat digunakan pengarang untuk menggambarkan rupa, watak tokoh atau pelaku!
a. Pengarang melukiskan bentuk fisik pelaku.
b. Pengarang melukiskan jalan pikirkan pelaku.
c. Pengarang melukiskan reaksi pelaku terhadap kejadian-kedajian yang dialaminya.
d. Pengarang secara langsung menganalisis watak pelaku.
e. Pengarang melukiskan keadaan sekitar pelaku.
f. Pengarang melukiskan pandangan-pandangan pelaku lain dalam cerita terhadap pelaku utama.
g. Para pelaku lain dalam suatu cerita membicangkan keadaan pelaku utama sehingga tidak langsung pembaca dapat menangkap kesan segala suatu tentang.
a. Pengarang melukiskan bentuk fisik pelaku.
b. Pengarang melukiskan jalan pikirkan pelaku.
c. Pengarang melukiskan reaksi pelaku terhadap kejadian-kedajian yang dialaminya.
d. Pengarang secara langsung menganalisis watak pelaku.
e. Pengarang melukiskan keadaan sekitar pelaku.
f. Pengarang melukiskan pandangan-pandangan pelaku lain dalam cerita terhadap pelaku utama.
g. Para pelaku lain dalam suatu cerita membicangkan keadaan pelaku utama sehingga tidak langsung pembaca dapat menangkap kesan segala suatu tentang.
4. Uraikan macam-macam alur!
a. Alur maju atau progresif, alur yang menceritakan peristiwa-peristiwa dalam hikayat secara kronologis atau urut dari awal sampai akhir.
b. Alur sorot balik atau regresif, alur yang menceritakan peristiwa-peristiwa dalam hikayat secara terbaik.
c. Alur gabungan, merupakan perpaduan dari alur maju dan sorot balik.
5. Jelaskan bentuk sudut pandang tokoh cerita!
a. Alur maju atau progresif, alur yang menceritakan peristiwa-peristiwa dalam hikayat secara kronologis atau urut dari awal sampai akhir.
b. Alur sorot balik atau regresif, alur yang menceritakan peristiwa-peristiwa dalam hikayat secara terbaik.
c. Alur gabungan, merupakan perpaduan dari alur maju dan sorot balik.
5. Jelaskan bentuk sudut pandang tokoh cerita!
a. Sudut pandang orang ke tiga
Berupa narator, yaitu seseorang yang berada di luar cerita.
b. Sudut pandang orang pertama
Berupa narator, yaitu seseorang yang ikut terlibat dalam cerita.
c. Sudut pandang campuran
Menggabungkan sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga.
Berupa narator, yaitu seseorang yang berada di luar cerita.
b. Sudut pandang orang pertama
Berupa narator, yaitu seseorang yang ikut terlibat dalam cerita.
c. Sudut pandang campuran
Menggabungkan sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga.
Kami mohon maaf bila ada kesalahan jawaban maupun pertanyaan..
Berilah komentar kesalahan apa yang ada dan kami akan merevisinya.
terima kasih
0 Comments