BIOLOGI SMA/MA
Kelas XI Semester I
Sistem Sirkulasi
Mengamati Jantung dan Darah pada Manusia
II. Sistem Limfa
Sistem limfa merupakan jalur tambahan pada sistem sirkulasi. Fungsi sistem limfa, yaitu sebagai berikut.
•Mengembalikan kelebihan cairan jaringan. Jika cairan ini tidak dikeluarkan, cairan akan terkumpul dalam ruang antarsel dan menyebabkan edema.
•Mengendalikan kualitas aliran cairan jaringan dengan cara menyaringnya melalui nodus-nodus limfa sebelum dikembalikan ke sistem sirkulasi.
•Mengeluarkan zat-zat toksin dan debris sel (sel yang rusak) dari jaringan setelah terjadi infeksi atau kerusakan jaringan.
•Mengangkut lemak yang sudah berbentuk emulsi dari usus ke sistem peredaran darah. Saluran khusus yang mengangkut lemak adalah lakteal (saluran limfa).
•Mengembalikan protein plasma ke dalam sirkulasi agar protein plasma tidak terakumulasi dan tidak mengganggu dinamika kapiler.
•Mengangkut limfosit dari kelenjar limfa ke sirkulasi darah.
•Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme.
•Menghasilkan zat antibodi untuk melindungi tubuh terhadap infeksi.
Sistem limfa terdiri atas organ yang memproduksi dan menyimpan limfosit, pembuluh limfa, serta cairan limfa.
1. Organ limfa, antara lain:
a. Nodus limfa merupakan struktur berbentuk oval (menyerupai bentuk buncis), berukuran 1-20 mm tersusun dari sejumlah pembuluh limfa, serta berfungsi menyaring dan menghancurkan partikel asing (misalnya. bakteri) agar tidak menyebar ke jaringan tubuh. Jika terlalu banyak bakteri yang tersaring, nodus limfa akan membengkak beberapa kali dari ukuran normalnya karena terjadi proliferasi limfosit dan sel-sel lainnya. Nodus limfa, antara lain nodus submaksila (di bagian dasar mulut), nodus serviks (di leher), nodus supratroklear (tepat di atas lekukan siku), nodus ketiak (di lengan atau bagaian dalam dan dada atas/ketiak), dan nodus inguen (di lipat paha).
b. Kelenjar timus merupakan kelenjar yang terletak di dada, berwarna kemerahan, terdiri atas dua lobus, dan berperan dalam sistem kekebalan karena memproduksi limfosit T. Pada bayi yang baru lahir, timus berukuran sangat kecil dengan berat sekitar 10 gram. Ukurannya akan bertambah hingga 30-40 gram pada masa remaja, kemudian akan mengecil lagi.
c. Kelenjar amandel (tonsil) terletak di bagian kanan dan kiri faring di belakang rongga mulut. Tonsil berfungsi menahan mikroorganisme (misalnya, bakteri dan virus) yang masuk melalui mulut, hidung, dan kerongkongan.
d. Limpa (lien) adalah kelenjar berwarna ungu tua, terletak di sebelah kiri abdomen (di bawah iga ke-9, ke-10, dan ke-11), dan permukaan luarnya menyentuh diafragma Limpa berfungsi menghasilkan limfosit dan zat antibodi, menghancurkan sel darah putih dan trombosit, serta menghasilkan sel darah merah pada masa janin. Limpa menerima darah dari arteri limpa dan keluar melalui vena limpa pada vena porta. Darah dari limpa tidak langsung menuju jantung, tetapi terlebih dulu ke hati.
2. Pembuluh limfa terdapat di seluruh tubuh dan organ tubuh (kecuali, saraf pusat, bola mata, telinga dalam, epidermis kulit, kartilago, dan tulang). Pembuluh limfx berupa vena kecil yang memiliki banyak katup serta berdinding transparan dan sangat permeabel sehingga partikel yang berukuran sangar besar dapat masuk ke dalam jaringan. Pembuluh lima terkecil (kapiler limfa) terdiri atas selapis endotelium yang berukuran lebih besar daripada kapiler darah. Pembuluh limfa terkecil terdapat pada vili usus halus yang disebut lakteal (saluran limfa). Lakteal berfungsi membawa lemak ke peredaran darah Pembuluh limfa kecil menyatu menjadi pembuluh limfa besat.
3. Cairan limfa (getah bening) adalah cairan jaringan yang diabsorpsi ke dalam kapiler limfa, berwarna kekuning kuningan, serta mengandung plasma protein, limfosit, keping darah, fibrinogen, lemak, dan sedikit oksigen. Cairan limfa tidak mengandung sel darah merah dan karbon dioksida.
A. Aliran Limfa
Cairan limfa berasal dari cairan jaringan melalui difusi atau filtrasi ke dalam kapiler-kapiler limfa hingga masuk ke sirkulasi darah melalui vena. Sekitar tiga liter cairan limfa masuk ke dalam sirkulasi darah selama 24 jam. Seluruh pembuluh lima memiliki katup karup sehingga ketika kapiler limfa ditekan oleh sumber apapun (termasuk kontraksi dinding pembuluh) dapat menyebabkan cairan limfa mengalir maju ke satu arah sepanjang pembuluh limfa. Faktor yang menggerakkan cairan limfa, yaitu kontraksi otot (gerakan bagian tubuh), inspirasi dan ekspirasi rongga dada, serta pemijatan (massage) tubuh. Olahraga dapur meningkatkan aliran cairan limfa sebanyak 5-15 kuali. Sebaliknya, pada saat beristirahat, aliran cairan limfa menjadi sangat lambat.
Sirkulasi cairan limfa adalah sebagai berikut.
Cairan interstisial dari jaringan masuk ke kapiler limfa - cairan interstisial yang sudah berada di am kapiler limfa (disebut cairan limfa) mengalir dari kapiler limfa ke saluran penampung ke pembuluh limfa yang lebih besar bergabung membentuk trunkus (batang saluran) limfa utama.
Terdapat dua macam batang saluran limfa utama, yaitu sebagai berikut.
•Duktus limfatikus sinistra (kiri) disebut juga duktus torasikus, mengumpulkan cairan dari seluruh tubuh, kecuali kuadran kanan atas, serta menerima cairan limfa dari pembuluh limfa yang berasal dari kepala kiri, leher kiri, dada sebelah kiri, anggota gerak bawah, dan alat-alat dalam rongga perut.
•Duktus limfatikus dekstra (kanan) merupakan pembuluh limfa yang pendek serta menerima cairan limfa dari pembuluh limfa yang berasal dari kepala kanan leher kanan, dada kanan, lengan schelah kanan, dan trunkus bronkomediastinal kanan saluran penampung limfa dari rongga di antara paru-paru).
III. Gangguan Sistem Peredaran Darah
Gangguan, kelainan, dan penyakit yang berkaitan dengan sistem peredaran darah dan sistem limfa, antara lain sebagai berikut
1. Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah berada di bawah normal. Anemia ditandai oleh hematokrit (persentase eritrosit dalam volume darah) yang rendah. Jenis anemia, antara lain anemia pernisiosa yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh menyerap vitamin B12, anemia gizi karena kekurangan zat besi dalam makanan, dan anemia aplastik yang disebabkan oleh kegagalan sumsum tulang memproduksi sel darah merah.
2. Hemofilia adalah kegagalan dalam proses pembekuan darah pada pembuluh darah yang cedera (darah sulit membeku). Hemofilia disebabkan oleh defisiensi faktor pembekuan darah. Sekitar 80% kasus hemofilia disebabkan oleh kelainan genetik (penyakit keturunan).
3. Leukemia adalah gangguan produksi leukosit yang terlalu banyak. Leukemia dapat terjadi pada semua umur terutama anak-anak. Pada leukemia akut, kematian dapat terjadi dalam beberapa minggu. Pada leukemia kronik, pasien dapat hidup beberapa tahun.
4. Siklemia (sickle cell diseasel penyakit sel sabit) adalah penyakit genetik akibat mutasi gen yang menyebabkan sel darah memiliki hemoglobin abnormal (hemoglobin S) schingga kekurangan jumlah oksigen dan berbentuk seperti bulan sabit. Sel sabit ini rapuh dan mudah pecah saat melewati pembuluh darah. Akibatnya, terjadi anemia, penyumbatan aliran darah, kerusakan organ, dan kematian.
5. Thalasemia adalah penyakit keturunan yang terjadi akibat kelainan sel darah merah. Sel darah merah berbentuk tidak normal, cepat rusak, kekurangan oksigen, dan berumur lebih pendek dari sel darah merah normal. Penderita memerlukan transfusi darah secara berulang-ulang seumur hidupnya. Penderita menjadi pucat, pusing, lemah, letih, sesak napas, sulit tidur, dan warna kulit menghitam (akibat zat besi dari sel darah yang hancur tidak dapat dikeluarkan dari tubuhnya).
6. Hipertensi adalah tekanan darah arteri meningkat hingga di atas normal (misalnya, di atas 140/99 mmHg). Hipertensi dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah dan stroke (tersumbatnya arteri otak).
7. Hipotensi adalah tekanan darah arteri menurun hingga di bawah normal (misalnya, kurang dari 90/60 mmHg). Penyebab hipotensi, yaitu kehamilan, berbaring terlalu lama karena sakit, konsumsi obat pelangsing yang berlebihan, dan dehidrasi.
8. Arteriosklerosis adalah penyakit degeneratif arteri yang menyebabkan sumbatan bertahap sehingga mengurangi aliran darah. Di bawah lapisan dalam arteri, terdapat plak plak lemak. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kolesterol teroksidasi, radikal bebas, tekanan darah tinggi, homosistein. bahan kimia yang dibebaskan dari sel lemak, dan bakteri atau virus perusak dinding pembuluh darah.
9. Trombus adalah gumpalan bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah di tempat terjadinya kerusakan (misalnya, setelah operasi).
10. Embolus adalah gumpalan bekuan darah yang bergerak di dalam sirkulasi dan terjepit di dalam pembuluh darah kecil.
11. Jantung koroner adalah tersumbatnya arteri koroner sehingga aliran darah yang mencapai sel-sel otot jantung hanya berjumlah sedikit. Jantung koroner dapat disebabkan oleh kebiasaan merokok, makanan berkolesterol tinggi, kegemukan, diabetes melitus, penuaan, tekanan darah tinggi, dan faktor keturunan.
12. Varises adalah pelebaran pembuluh darah vena. Biasanya pada anggota tubuh bawah (misalnya, betis). Varises disebabkan oleh menurunnya clastisitas pembuluh vena (misalnya, karena terlalu lama berdiri atau memakai sepatu berhak tinggi yang memaksa vena bekerja lebih berat).
13. Hemoroid (wasir) adalah pelebaran pembuluh darah vena di sekitar anus. Penyebab wasir sebenarnya sederhana, yakni saat susah buang air besar, tetap dipaksakan mengeluarkan kotoran. Penyebab susah buang air besar ini adalah kurang minum, kurang makan serat, kurang olah raga, banyak duduk, dan mengangkat benda yang berat-berat.
14. Limfangitis adalah infeksi dan peradangan pembuluh limfa sehingga tampak garis-garis merah di bawah kulit. Jika terjadi infeksi, biasanya kelenjar pada ketiak dan lipat paha akan terasa sakit.
15. Edema adalah akumulasi volume abnormal cairan interstisial pada ruangan di antara sel. Edema dapat disebabkan oleh peningkatan tekanan filtrasi dalam kapiler (sebagai akibat gagal jantung), maupun penurunan tekanan osmosis plasma (akibat penyakit ginjal dan kekurangan protein).
16. Infark miokard (IM) umumnya dikenal sebagai serangan jantung, terjadi ketika sekelompok otot jantung mati karena penyumbatan mendadak dari arteri koroner (trombosis koroner). Hal ini biasanya disertai dengan nyeri dada luar biasa dan sejumlah kerusakan jantung.
IV. Teknologi Sistem Peredaran Darah
Penyakit, kelainan, dan gangguan jantung merupakan penyebab kematian terbesar di Indonesia. Berbagai teknologi yang berkaitan denjin shtem peredaran darah manusia telah banyak dikembangkan Beberapa teknologi yang sudah diketahui, yaitu sebagai beriku
1. Ekokardiograf (Echocardiography/ECG) adalah suatu teknik untuk mengetahul struktur internal, mendiagnosis adanya gumpalan darah, arah aliran darah, tumor, anatomi dan gerakan katup, serta gerakan jantung maupun pembuluh darah yang ber tanpa memasukkan alat ke tubuh pasien, tetapi menggunakan gelombang ultrasonik untuk membentuk gambar bayangan.
2. Pemindahan dengan bahan radioaktif adalah cara yang aman untuk mendeteksi adanya penyakit jantung dengan cara menyuntikkan bahan radioaktif yang tidak berbahaya ke dalam tubuh pasien, kemudian menggunakan detektor sinar gamma untuk merekam dan membuat foto polaroidnya.
3. Operasi bypass (Coronary Artery Bypass Graft, CABG, bedah pintas koroner) adalah teknik revaskularisasi (membuat saluran baru) melewati arteri koroner yang mengalami penyempitan atau penyumbatan, Saluran baru yang dibuat dapat berasal dari arteri atau vena yang sehat dari tubuh bagian lain, yang dicangkokkan/dihubungkan dari aorta menuju ke jantung untuk menggantikan jalur arteri yang tersumbat.
4. Terapi gen merupakan suatu teknik untuk menumbuhkan pembuluh darah baru dengan cara menyuntikkan beberapa salinan gen yang mengkode VEGF (vascular endothelial growth factor), VEGF diperlukan untuk mendorong munculnya pembuluh-pembuluh darah baru dari arteri. Jika berhasil, pembuluh darah baru tersebut dapat membawa darah melintasi arteri-arteri yang tersumbat. Sekitar 60% pasien memperlihatkan tanda-tanda munculnya pembuluh darah dalam waktu dua sampai empat minggu.
5. Angioplasti adalah teknik untuk membuka sumbaran berupa plak atau timbunan lemak pada pembuluh darah yang parah menggunakan kateter yang dilengkapi balon yang dapat memaksa pembuluh darah terbuka dan plak akan terdorong tidak keluar sehingga darah bisa mengalir kembali. Setelah selesai balon dikempiskan dan ditarik keluar.
6. Transplantasi jantung merupakan teknik yang dianggap terbilang paling sukses. Banyak pasien yang antre menunggu ketersediaan organ jantung baru, tetapi persediaan organ jantung tersebut masih terbatas.
7. Pacemaker adalah alat pemacu detak jantung berupa sebuah perangkat bertenaga baterai untuk menstabilkan detak jantung dengan cara memberi impuls listrik berkekuatan ringan. Alat ini ditanamkan secara permanen di dada melalui operasi untuk menciptakan sayatan kecil di dinding dada tepat di bawah tulang selangka.
0 Comments