1. Perhatikan ketiga tumbuhan berikut!
Ketiga tumbuhan tersebut dikelompokkan dalam divisi yang sama karena . . . .
a. Menghasilkan biji sebagai alat perkembang biakan
b. Alat perkembangbiakan tersusun atas strobilus
c. Memiliki batang yang tidak bercabang
d. Biji tidak dilindungi daun buah
e. Memiliki dua keping biji
Penjelasan:
Secara berurutan gambar pada soal menunjukkan tanaman melinjo, tanaman melon, dan tanaman anggrek. Ketiga jenis tumbuhan tersebut termasuk ke dalam divisi Spermatophyta atau tumbuhan berbiji karena menghasilkan biji sebagai alat perkembangbiakannya. Tanaman melinjo termasuk tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae), sedangkan tanaman melon dan anggrek termasuk tumbuhan berbiji tertutup (Anglospermae). Sementara itu, alat perkembangbiakan yang tersusun atas strobilus dan biji tidak dilindungi daun buah merupakan ciri dari kelompok Gymnospermae. Memilikibatang yang tidak bercabang merupakan ciri dari kelompok Angiospermae, kelas Monocotyledoneae. Memiliki dua keping bij merupakan ciri kelompok Angiospermae, kelas Dicotyledoneae.
2. Perhatikan tanaman berikut!
Tumbuhan berikut yang dapat dikelompokkan dalam satu kelas yang sama dengan tanaman tersebut adalah . . . .
a. Psilatum nudum
b. Equisetum palustre
c. Lycopodium cernuum
d. Selaginella convoluta
c. Ophioglossum nudicaule
Penjelasan:
Gambar pada soal menunjukkan tanaman paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum) yang termasuk dalam kelas Filicinae (paku sejati) Paku tersebut mempunyai daun sempurna dan berukuran lebih besar dari tumbuhan paku lainnya. Spesies tumbuhan yang dapat dikelompokkan dengan paku tanduk rusa dalam kelas yang sama adalah Ophioglossum nudicaule (paku simbar gadang). Sementara itu, Psilotum nudum masuk ke dalam kelas Psilophytinae (paku purba) yang merupakan paku paling sederhana Sebagian besar jenis palu tersebut sudah punah. Equisetum palustre (paku ekor kuda rawa) yang termasuk kelas Equisetinae. Paku tersebut memiliki daun-daun kecil berbentuk sisik yang tumbuh pada buku batang secara berkarang Lycopodium cernuum dan Selaginella convolute dikelompokkan ke dalam kelas Lycopodinae (paku ekor kawat). Paku tersebut mempunyai daun yang berukuran kecil, berbentuk sisik dan tersebar pada batang, tidak bertangkal, serta selalu bertulang satu.
3. Perhatikan daur hidup tumbuhan lumut berikut!
Fase daur hidup tumbuhan lumut yang bersifat haploid ditunjukkan oleh angka . . . .
a. 1, 3, dan 5
b. 2, 3, dan 4
c. 2, 5, dan 6
d. 3, 4, dan 5
e. 4, 5, dan 6
Penjelasan:
Keterangan gambar:
1. Sporangium
2. Protonema
3. Anteridium
4. Arkegonium
5. Zigot
6. Sporofit
Fase daur hidup tumbuhan lumiut yang bersifat haploid (n), yaitu spora, protonema, tumbuhan lumut (gametofit), anteridium, arkegonium, dan sel 1 gamet. Dengan demikian, fase daur hidup tumbuhan lumut yang bersifat haploid ditunjukkan oleh angka 2, 3, dan 4. Sementara itu, fase sporangium, zigot, dan sporofit bersifat diploid (2n).
4. Pernyataan berikut yang tepat mengenai pembuahan ganda pada Angiosperma adalah . . . .
a. T Butir serbuk sari yang menempel pada kepala putik akan berkecambah membentuk satu sel vegetatif dan satu sel sperma.
b. Endosperm terbentuk dari fertilisasi antara inti sel generatif 2 dengan dua inti kandung lembaga sekunder.
c. Inti sel generatif 1 yang membuahi Inti kandung lembaga sekunder akan membentuk sel triploid (3n).
d. Inti sel generatif 2 akan membuahi sel sinergid dan membentuk zigot yang bersifat diploid (2n).
e. Sel antipoda akan berkembang sebagai penyedia makanan bagi embrio.
Penjelasan:
Proses pembuahan yang terjadi pada Angiosperma terjadi secara ganda. Proses tersebut diawali dengan penyerbukan. Selanjutnya, butir serbuk sari yang menempel pada kepala putik akan berkecambah membentuk buluh serbuk sari. Inti sel serbuk sari membelah menjadi sel vegetatif dan sel generatif. Sel vegetatif bergerak ke buluh serbuk sari yang menuju ovarium, sedangkan sel generatif membelah menjadi dua sel sperma (inti sel generatif). Inti sel generatif 1 membuahi sel telur membentuk zigot (Zn), sedangkan inti sel generatif 2 membuahi dua inti kandung lembaga sekunder (2n) sehingga terbentuk sel triploid (3n). Sel ini akan membelah membentuk endosperm yang akan menyediakan makanan bagi embrio. Sementara itu, sel sinergid dan sel antipoda biasanya mengalami degenerasi.
5. Sekelompok peserta didik mengamati berbagai jenis tumbuhan di taman sekolah. Tumbuhan yang diamati sebagai berikut.
1) Gloriosa superba
2) Phalaenopsis amabilis
3) Cycas rumphii
4) Bougainvillea spectabilis
5) Elephantopus scaber
6) Hibiscus rosa-sinensis
7) Podocarpus imbricatus
8) Erythrina crista-galli
Pengelompokan yang tepat untuk tumbuhan tumbuhan tersebut adalah . . . .
Penjelasan:
Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu Gymnospermae dan Angiospermae. Gymnospermae adalah kelompok tumbuhan yang memiliki biji tidak tertutup daun buah dan alat kelaminnya tersusun dalam strobilus. Batangnya dapat tumbuh tegak, condong, berbaring, atau merayap. Contoh tumbuhan Gymnospermae, yaitu or rumphil dan Podocarpus imbricatus Sementara itu, tumbuhan Angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki biji tertutup daun buah dan menghasilkan biji sebagai alat perkembangbiakan. Kelompok ini dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan jumlah keping bijinya, yaitu Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae. Kelompok Monocotyledoneae memiliki satu keping biji dan biasanya berakar serabut. Contohnya Gloriosa superba, Phalaenopsis amabilis, dan Elephantopus scaber. Adapun kelompok Dicotyledoneae memiliki dua keping biji dan biasanya berakar tunggang Contohnya Bougainvillea spectabilis, Hibiscus rosa-sinensis, dan Erythrina crista-galli.
6. Di halaman rumah Kiki terdapat dua macam tanaman berikut.
Selain sebagai tanaman hias, kedua tanaman tersebut juga memiliki peran yang lain, yaitu . . . .
Penjelasan:
Tanaman A pada soal adalah tanaman lidah buaya, sedangkan tanaman B adalah tanaman paku kawat. Selain sebagai tanaman hias, kedua tanaman tersebut memiliki peran lain. Tanaman lidah buaya berperan sebagai obat luka dan radang kulit, sedangkan tanaman paku kawat berperan sebagai obat batuk dan sesak napas. Sementara itu, peran dari tanaman lain sebagai berikut.
1) Obat cacing pinang
2) Sebagai tumbuhan perintis: tumbuhan lumut
3) Obat nyeri lambung rumput teki
4) Sebagai bahan bakar: Sphagnum sp.
5) Obat diuretik tempuyung
6) Obat batu ginjal alang-alang
7) Obat hipertenst seledri dan mengkudu
7. Dina melakukan pengamatan pada salah satu Jenis hewan di pinggir pantal. Hewan tersebut memiliki tubuh yang terdiri atas sefalotoraks (dada dan kepala menyatu) dan seta (kaki) yang beruas ruas, mempunyai karapas yang melindungi sefalotoraks dan insang, serta mempunyai lima pasang kaki sebagai alat gerak pada segmen dada. Lapisan tubuh pada hewan tersebut adalah triploblastik dan tubuhnya berbentuk simetri hilateral. Berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki, hewan tersebut dapat dikelompokkan ke dalam . . . .
a. Porifera
b. Cnidaria
c. Mollusca
d. Arthropoda
e. Echinodermata
Penjelasan:
Hewan yang diamati memiliki ciri utama berupa kaki yang beruas ruas. Ciri tersebut hanya dimiliki oleh kelompok Arthropoda. Salah satu anggota kelompok Arthropoda yang memiliki karapas sebagai pelindung sefalotoraks dan insang serta mempunyai lima pasang kaki sebagai alat gerak pada segmen dada adalah kepiting Sementara itu, kelompok Porifera merupakan hewan berpori yang hidup menetap (sessil) di dasar air. Tubuh kelompok Porifera sangat bervariasi dan dapat berubah-ubah. Kelompok Cnidaria merupakan hewan berongga dengan dua lapis sel (diploblastik). Hewan tersebut memiliki knidosit pada lapisan ektoderm. Kelompok Mollusca merupakan kelompok hewan lunak yang memiliki tiga bagian tubuh, yaitu kaki, massa viseral, dan mantel. Echinodermata mempunyai tubuh yang tertutup oleh duri. Ketika masih larva, kelompok tersebut memiliki tubuh berbentuk simetri bilateral. Setelah dewasa, tubuhnya menjadi simetri radial.
8. Perhatikan gambar hewan berikut!
Hewan tersebut dapat dikelompokkan ke dalam kelompok yang sama dengan . . . .
Penjelasan:
Gambar pada soal menunjukkan Chiton sp. yang termasuk kelompok Mollusca. Chiton sp. mempunyai karakteristik berupa tubuh yang lunak dengan bentuk tubuh simetri bilateral dan terdiri atas tiga bagian utama, yaitu kaki, massa viseral, dan mantel. Lapisan tubuhnya. triploblastik. Tubuhnya tidak bersegmen, tetapi bercangkang yang terbuat dari kalsium karbonat untuk melindungi tubuhnya. Contoh hewan yang dapat dikelompokkan bersama dengan Chiton sp. adalah Achatina fulica (bekicot). Sementara itu, Astropecten duplictus (bintang laut) yang ditunjukkan oleh pilihan b dan Diadema saxtile (bulu babi) yang ditunjukkan oleh pilihan c merupakan kelompok Echinodermata yang merupakan hewan berkulit duri. Parathelpusa maculata (yuyu) yang ditunjukkan oleh pilihan d termasuk kelompok Arthropoda yang memiliki kaki beruas-ruas. Planaria yang ditunjukkan oleh pilihan e merupakan kelompok Platyhelminthes yang memiliki tubuh pipih dan tidak berongga.
9. Di antara kelompok cacing, Platyhelminthes merupakan kelompok yang paling sederhana karena . . . .
a. Termasuk hewan aselomata
b. Lapisan tubuhnya diploblastik
c. Tidak memiliki saluran pencernaan
d. Hanya memiliki satu lubang pencernaan
e. Belum memiliki kutikula yang melapisi kuliltnya
Penjelasan:
Platyhelminthes merupakan hewan yang tidak memiliki rongga tubuh (aselomata). Hal Inilah yang membuat Platyhelminthes sebagai sederhana dibandingkan kelompok Nemathelminthes dan Annelida. Bentuk tubuhnya berupa simetri bilateral dengan tiga lapisan tubuh (triploblastik) yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Ektoderm akan membentuk epidermis dan kutikula. Mesoderm akan membentuk alat reproduksi, jaringan otot, dan jaringan ikat. Endoderm akan membentuk gastrovaskuler yang merupakan saluran pencernaan makanan.
10. Perhatikan daur hidup Coelenterata berikut!
Fase reproduksi aseksual pada kelompok hewan Coelenterata tersebut dilakukan oleh struktur yang ditunjukan angka . . . .
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
Penjelasan:
Keterangan gambar:
1. Medusa
2. Blastula
3. Planula
4. Koloni muda
5. Polip gonangium
Gambar pada soal menunjukkan daur hidup dari Obelia. Obelia hidup di laut secara berkoloni. Pada siklus hidupnya, tubuh Obelia berbentuk polip dan medusa. Pada fase polip, Obelia hidup berkoloni dan melekat pada suatu tempat. Pada fase ini merupakan bentuk vegetatif. Pada Obelia terdapat dua jenis polip, yaitu polip hidrant dan polip gonangium. Polip hidrant memiliki tentakel di sekeliling oskulum. Polip hidrant adalah polip yang bertugas mengambil dan mencerna makanan. Polip gonangium tidak memiliki tentakel. Polip gonangium adalah polip yang bertugas melakukan perkembangbiakan aseksual. Perkembangbiakan aseksual Obelia dilakukan dengan cara membentuk tunas yang disebut medusa. Medusa ini kemudian hidup bebas dan soliter. Pada fase ini merupakan bentuk generatif yang menghasilkan gamet. Gamet yang berbeda jenisnya melakukan fertilisasi dan membentuk zigot, Zigot kemudian tumbuh menjadi larva hersilia yang disebut planula. Selanjutnya, planula tumbuh menjadi polip dan menempel di dasar perairan.
11. Perhatikan ciri-ciri hewan dan gambar hewan berikut!
1) Bersifat homoioterm.
2) Tubuh dilindungi oleh kulit yang tersusun atas zat tanduk
3) Mengalami fertilisasi internal.
4) Berkembang biak secara ovipar.
5) Terdapat membran nictitans pada mata.
Kedua jenis hewan tersebut dapat dikelompokkan dalam kelas yang sama. Nama kelas dan karakteristik yang dimiliki oleh kedua hewan tersebut adalah . . . .
Penjelasan:
Gambar pada soal menunjukkan penguin dan burung merak. Kedua hewan tersebut termasuk ke dalam kelas Aves yang mempunyai karakteristik sebagai berikut.
1) Tubuh berbulu yang berfungsi untuk terbang dan melindungi tubuh.
2) Tulang berongga supaya ringan.
3) Bersifat homoloterm atau berdarah panas yaitu memiliki suhu tubuh yang tetap dan tidak dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
4) Berkembang biak dengan cara bertelur.
5) Mengalami pembuahan di dalam tubuh hewan betina (fertilisasi internal).
6) Umumnya dapat terbang, beberapa di antaranya tidak dapat terbang (contohnya burung kasuari, burung unta, dan penguin).
Sementara itu, tubuh dilindungi oleh kulit yang tersusun atas zat tanduk merupakan karakteristik dari Reptilia. Terdapat membran nictitans pada mata merupakan karakteristik Amphibia.
12. Sekelompok peserta didik mengamati suatu jenis hewan. Hewan tersebut termasuk Mammalia pengerat dengan gigi serinya seperti pahat dan tumbuh terus-menerus. Ciri tersebut dimiliki oleh kelompok . . . .
a. Rodentia
b. Carnivora
c. Insectivora
d. Marsupialia
e. Monotremata
Penjelasan:
Rodentia merupakan kelompok Mammalia pengerat yang mempunyai gigi seri berbentuk seperti pahat dan tumbuh terus-menerus. Contoh kelompok Rodentia yaitu tikus. marmot, dan bajing. Sementara itu, kelompok Carnivora merupakan Mammalia pemakan daging yang mempunyai gigi kuat serta taring yang besar dan tajam. Insectivora merupakan Mammalia pemakan serangga kecil. Marsupialia merupakan satu-satunya Mammalia berkantong, Monotremata merupakan Mammalia yang bertelur, memiliki paruh, mengerami telurnya, memiliki kelenjar susu tanpa puting susu, dan tidak memiliki daun telinga.
13. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!
1) Akar tumbuhan mencegah hanyutnya lapisan humus pada tanah.
2) Tumbuhan membutuhkan air dan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis
3) Bakteri akan menguraikan organisme yang sudah mati sehingga tanah menjadi subur.
4) Unsur natrium dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Pernyataan yang menunjukkan bahwa komponen biotik memengaruhi komponen abiotik terdapat pada angka . . . .
a. 1) dan 2)
b. 1) dan 3)
c. 2) dan 3)
d. 2) dan 4)
e. 3) dan 4)
Penjelasan:
Dalam suatu ekosistem terjadi interaksi antara komponen biotik dan abiotik yang saling memengaruhi. Interaksi yang menunjukkan bahwa komponen biotik memengaruhi komponen abiotik ditunjukkan pada aktivitas akar tumbuhan yang dapat mencegah hanyutnya lapisan humus pada tanah dan aktivitas bakteri yang menguraikan organisme mati sehingga tanah menjadi subur. Sementara itu, tumbuhan membutuhkan air dan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis serta unsur natrium dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan merupakan interaksi yang menunjukkan bahwa komponen abiotik memengaruhi komponen biotik dalam suatu ekosistem.
14. Perhatikan interaksi yang terjadi pada kedua gambar berikut!
Kedua gambar tersebut menunjukkan adanya interaksi antarkomponen biotik. Apakah keduanya menunjukkan jenis interaksi yang sama?
a. Ya. Kedua gambar tersebut menunjukkan interaksi simbiosis parasitisme karena terdapat organisme yang dirugikan.
b. Ya. Kedua gambar tersebut menunjukkan b.interaksi predasi antara mangsa dan pemangsa.
c. Tidak. Gambar A menunjukkan interaksi predasi, sedangkan gambar B menunjukkan simbiosis parasitisme.
d. Tidak Gambar A menunjukkan interaksi predasi, sedangkan gambar B menunjukkan simbiosis komensalisme.
e. Tidak Gambar A menunjukkan interaksi kompetisi, sedangkan gambar B menunjuk kan simbiosis parasitisme.
Penjelasan:
Gambar pada soal menunjukkan dua jenis interaksi yang berbeda. Gambar A menunjukkan interaksi antara harimau dan rusa. Harimau berperan sebagai pemangsa, sedangkan rusa berperan sebagai mangsa. Peristiwa makan dan dimakan antara harimau dan rusa tersebut merupakan contoh interaksi predasi. Sementara itu, gambar B menunjukkan adanya interaksi antara nyamuk dan manusia. Nyamuk yang darah adalah nyamuk betina untuk memperoleh zat-zat penting, misalnya protein bagi perkembangan telurnya. Bentuk interaksi tersebut menguntungkan nyamuk, tetapi manusia dirugikan. Oleh karena itu, interaksi antara nyamuk dan manusia disebut simtions parasitisme. Interaksi antara nyamuk dan manusia tidak dapat disebut predasi karena nyamuk tidak memangsa manusia. Adapun simbiosis komensalisme adalah hubungan antara organisme yang menguntungkan salah satu pihak, sedangkan pihak yang lain tidak diuntungkan dan tidak dirugikan. Contoh simbiosis komensalisme adalah interaksi antara pohon mangga dan anggrek Kompetisi adalah interaksi makhluk hidup yang saling bersaing untuk bertahan hidup, misalnya singa dan harimau yang saling memperebutkan zebra sebagai sumber makanannya.
15. Di halaman rumah Vani terdapat berbagai jenis tumbuhan seperti pohon mangga, anggrek, dan rumput jepang. Selain itu, Vani juga menemukan berbagai jenis hewan seperti semut, jangkrik, ulat, kupu-kupu, burung ciu besar, dan katak Kemungkinan bentuk interaksi yang dapat terjadi pada organisme-organisme tersebut adalah . . . .
a. Predasi antara burung ciu besar dan katak
b. Kompetisi antara kupu-kupu dan jangkrik
c. Simbiosis parasitisme antara jangkrik dan rumput jepang
d. Simbiosis mutualisme antara ulat dan pohon mangga
e. Simbiosis komensalisme antara anggrek dan pohon mangga
Penjelasan:
Berdasarkan jenis organisme yang terdapat pada ekosistem halaman tersebut, kemungkinan jenis interaksi yang dapat terjadi adalah simbiosis komensalisme antara anggrek dan pohon mangga. Simbiosis komensalisme adalah interaksi antarorganisme yang menguntungkan salah satu organisme, tetapi organisme lain tidak dirugikan dan tidak diuntungkan. Anggrek diuntungkan karena mendapat tempat hidup, sedangkan pohon mangga tidak diuntungkan dan tidak dirugikan. Adapun interaksi antara burung ciu besar dan katak adalah netral karena kedua organisme tersebut tidak memengaruhi satu sama lain. Interaksi antara kupu-kupu dan jangkrik tidak menunjukkan kompetisi karena sumber makanan kedua organisme tersebut berbeda. Kupu-kupu mengisap nektar. sedangkan jangkrik memakan daun. Interaksi antara jangkrik dan rumput jepang serta ulat dan pohon mangga adalah simbiosis parasitisme karena jangkrik dan ulat memakan rumput jepang dan daun pohon mangga sehingga rumput jepang dan pohon mangga dirugikan.
16. Di suatu ekosistem terdapat beberapa organisme seperti tanaman sawi, alang-alang, burung prenjak, ular. Jangkrik, belalang. katak, dan burung elang Di antara organisme tersebut yang berperan sebagai konsumen sekunder, yaitu . . . .
a. Ular dan katak
b. Katak dan jangkrik
c. Belalang dan jangkrik
d. Ular dan burung prenjak
e. Katak dan burung prenjak
Penjelasan:
Jaring-jaring makanan yang terjadi pada ekosistem tersebut sebagai berikut.
Berdasarkan jaring-jaring makanan tersebut. diketahui bahwa alang-alang dan tanaman sawi berperan sebagai produsen, belalang dan jangkrik berperan sebagai konsumen primer, katak dan burung prenjak berperan sebagai konsumen sekunder, serta ular berperan sebagai konsumen tersier. Sementara itu, burung elang dapat berperan sebagai konsumen tersier dan konsumen puncak.
17. Perhatikan rantai makanan berikut!
Rumput > jangkrik > ayam > musang > ular.
Bentuk piramida jumlah yang tepat berdasarkan rantai makanan tersebut adalah . . . .
Penjelasan:
Piramida jumlah menunjukkan jumlah organisme yang berada di dalam suatu area tertentu yang dikelompokkan dan dihitung berdasa tingkat trofik. Pada umumnya, piramida jumlah berbentuk menyempit ke atas, tetapi dapat terjadi piramida terbalik, yaitu dasar piramida lebih kecil daripada tingkat di atasnya. Berdasarkan rantai makanan tersebut, piramida jumlah yang terbentuk sebagai berikut.
Berdasarkan piramida jumlah tersebut diketahui bahwa jumlah jangkrik lebih banyak daripada rumput karena pada satu organisme rumput bisa terdapat beberapa ekor jangkrik. Sementara itu, Jumlah rumput lebih banyak dari ayam, musang dan ular.
18. Perhatikan siklus biogeokimia berikut!
Pernyataan yang tepat mengenai siklus biogeokimia tersebut adalah . . . .
a. Proses pada huruf X menunjukkan proses asimilasi N, dari udara yang dilakukan oleh akar tumbuhan Leguminosae.
b. Proses yang ditunjukkan oleh huruf X adalah fiksasi atau proses pengikatan N, dari udara oleh bakteri Rhizobium yang terdapat pada akar Leguminosae.
c. Huruf Y menunjukkan proses penyerapan NO, oleh tumbuhan yang dibantu oleh bakteri Rhizobium.
d. Huruf Y merupakan proses nitrifikasi yang mengubah senyawa NO, menjadi N, yang dapat diserap tumbuhan.
e. Proses pada huruf Z merupakan pengubahan amonia menjadi senyawa nitrit yang disebut amonifikasi.
Penjelasan:
Siklus biogeokimia pada soal menunjukkan siklus nitrogen. Sebagian besar unsur nitrogen di atmosfer terdapat dalam bentuk nitrogen bebas (N). Beberapa organisme dapat mengikat nitrogen dalam bentuk N. misalnya Rhizobium yang hidup pada akar Leguminosae. Proses pengikatan nitrogen oleh Rhizobium disebut fiksasi nitrogen (X). Nitrogen yang diikat oleh teri tersebut akan diubah menjadi amonia (NH). Amonia kemudian dirombak oleh bakteri nitrit (Nitrosomonas dan Nitrosococcus) menjadi ion nitrit (NO,) yang disebut proses nitritasi Ion nitrit akan dirombak oleh bakteri nitrat (Nitrobacter) menjadi ion nitrat (NO, ). Proses penyusunan senyawa nitrat dari amonia ini disebut nitrifikasi. Dalam bentuk ion nitrat inilah nitrogen baru dapat diserap oleh tumbuhan yang disebut proses asimilasi (V). Bakteri tanah juga memanfaatkan ion nitrat untuk memperoleht oksigen dalam proses denitrifikasi. Proses tersebut menghasilkan nitrogen. Nitrogen yang dihasilkan akan kembali ke atmosfer.
19. Perhatikan siklus biogeokimia berikut!
Berdasarkan siklus tersebut, peran organisme yang ditunjuk oleh huruf X adalah . . . .
a. Mengendapkan fosfat anorganik di dalam tanah
b. Membantu tumbuhan dan hewan memperoleh fosfat anorganik dari dalam tanah
c. Menguraikan fosfat organik menjadi fosfat anorganik yang akan dilepas ke ekosistem
d. Melapukkan tumbuhan dan hewan yang sudah mati untuk membentuk fosfat organik
e. Menguraikan fosfat anorganik menjadi fosfat organik yang akan dilepas ke ekosistem
Penjelasan:
Siklus biogeokimia pada soal menunjukkan siklus fosfor. Sumber fosfor terbesar dari batuan dan endapan-endapan yang berasal dari sisa makhluk hidup. Sumber ini lambat laun akan mengalami pelapukan dan erosi. Bersamaan dengan itu, fosfor akan dilepaskan ke dalam ekosistem. Akan tetapi, sebagian besar senyawa fosfor hilang ke perairan dan diendapkan. Fosfor dalam tubuh merupakan unsur atau RNA, dan prosun tulang, gigi, DNA dan protein. Daur fosfor dimulai dari fosfat anorganik yang berada di tanah yang diserap oleh tumbuhan. Hewan yang memakan tumbuhan akan memperoleh fosfor dari tumbuhan yang dimakannya. atau hewan yang mati atau pun sisa ekskresi hewan (urine dan feses) yang berada di tanah akan diuraikan oleh bakteri pengurai yang ditunjukkan oleh huruf X. Dengan demikian, bakteri tersebut menguraikan fosfat organik menjadi fosfat anorganik yang akan dilepaskan ke ekosistem.
20. Perhatikan piramida biomassa berikut!
Pernyataan yang tepat mengenal piramida tersebut adalah . . . .
a. Jumlah produsen pada piramida (a) lebih banyak dibandingkan jumlah konsumen primernya, sedangkan jumlah produsen pada piramida (b) lebih sedikit daripada jumlah konsumen primernya.
b. Piramida (a) menunjukkan piramida biomassa pada ekosistem perairan, sedangkan piramida (b) menunjukkan piramida blomassa pada ekosistem daratan.
c. Piramida (a) merupakan piramida biomassa pada ekosistem daratan, sedangkan piramida (b) merupakan piramida biomassa pada ekosistem perairan.
d. Bentuk piramida biomassa pada semua ekosistem ditunjukkan pada piramida (a), sedangkan piramida (b) tidak mungkin terjadi dalam ekosistem.
e. Jumlah biomassa yang digunakan pada tiap e, trofik di piramida (a) lebih sedikit daripada piramida (b).
Penjelasan:
Penentuan tiap tingkatan trofik pada piramida (b), biomassa didasarkan pada pengukuran massa individu dalam gram berat kering per m². Piramida blomassa merupakan penggambaran yang lebih realistik dibandingkan dengan piramida jumlah. Piramida (a) menunjukkan piramida biomassa di daerah daratan, sedangkan piramida (b) menunjukkan piramida biomassa di daerah perairan. Pada daerah perairan bentuk piramida biomassa menjadi terbalik. Produsen di daerah perairan didominasi oleh kelompok Algae dan fitoplankton. Jumlah produsen pada daerah tersebut memang berlimpah tetapi total biomassanya tidak mampu melebihi total biomassa konsumen I (yang terdiri atas ikan-ikan kecil dan udang-udangan). Biomassa konsumen Il yang terdiri atas ikan-ikan besar juga melebihi konsumen 1. Kondisi ini apabila digambarkan akan membentuk piramida yang terbalik. Sementara itu, pada daerah daratan membentuk piramida yang mengerucut ke atas karena jumlah biomassa pada tingkat trofik bawah lebih besar daripada tingkat trofik di atasnya. Sementara itu, piramida biomassa tidak dapat menjadi acuan. dasar untuk menentukan jumlah organisme di tiap trofiknya. Oleh karena itu, pernyataan pada opsi a tidak tepat. Adapun total biomassa yang digunakan baik pada piramida (a) maupun (b) adalah sama, yaitu 10% dari total biomassa.
21. Pada suatu ekosistem terdapat jaring-jaring makanan seperti berikut.
Suatu pembangunan di ekosistem tersebut telah menurunkan jumlah produsen secara permanen hingga 50% serta menghilangkan semua kelinci dan rusa. Berdasarkan kasus tersebut, pernyataan berikut yang tepat adalah . . . .
a. Jika total energi yang dimiliki ilalang sebelum pembangunan sebesar 1.500 kkal. jumlah energi yang diterima elang sekarang hanya sebesar 15 kkal.
b. Kelimpahan tikus dan elang akan berkurang drastis, sedangkan kelimpahan ilalang makin meningkat.
c. Populasi elang akan hilang karena sumber makanannya habis.
d. Populasi tikus menurun karena sumber makanan utama berkurang
e. Jumlah populasi serigala akan meningkat melebihi populasi elang
Penjelasan:
Jaring-jaring makanan di soal menunjukkan bahwa populasi rusa dan kelinci mengalami kematian dan musnah akibat perubahan fungsi lahan. Kedua organisme tersebut merupakan mangsa bagi serigala dan elang. Oleh karena sumber makanannya tidak ada, serigala juga akan mengalami kematian. Namun, elang masih dapat bertahan hidup karena mempunyai sumber makanan yang lain, yaitu tikus. Oleh karena jumlah ilalang yang berperan sebagai sumber makanan tikus berkurang, maka jumlah tikus menjadi berkurang dan diikuti juga dengan menurunnya jumlah elang. Sebelum pembangunan diketahui energi total ilalang sebesar 1.500 kkal. Setelah pembangunan jumlah populasi ilalang hanya 50% dari populasi awal. Dengan demikian, setelah pembangunan energi total yang dimiliki ilalang pada ekosistem tersebut sebesar 750 kkal. Jika produsen dimakan konsumen, hanya 10% energi yang berasal dar produsen dimanfaatkan oleh konsumen untuk pertumbuhannya. Jadi, energi yang diterima tikus sebesar 75 kkal dan energi yang diterima elang sebesar 7,5 kkal. Dengan demikian, pernyataan yang tepat terdapat pada opsi d.
22. Pada suatu ekosistem perairan terdapat beberapa jenis organisme, yaitu Algae, kepiting ikan tawes, ikan mujair, dan burung raja udang Apabila lingkungan sekitar perairan tersebut tercemar oleh pestisida kimia, akumulasi bah kimia tertinggi terdapat dalam tubuh organisme . . . .
a. Algae
b. Kepiting
c. Ikan tawes
d. Ikan mujair
e. Burung raja udang
Penjelasan:
Penggunaan pestisida kimia dapat menimbulkan biomagnification atau penumpukan bahan kimia dalam tubuh organisme-organisme pada satu rantai makanan. Jumlah residu bahan kimia yang terakumulasi paling banyak terdapat pada konsumen puncak. Berdasarkan jenis organisme tersebut, kemungkinan rantai makanan yang terbentuk sebagai berikut.
Algae > kepiting > ikan tawes > ilkan mujair > burung raja udang.
Dengan demikian, akumulasi tertinggi bahan kimia dari pestisida terdapat dalam tubuh burung raja udang,
23. Hasil analisis perairan yang dilakukan oleh peneliti pada tiga sungai berbeda sebagai berikut.
Kesimpulan yang tepat berdasarkan hasil penelitian tersebut adalah . . . .
a. Berdasarkan nilai DO, sungai X mengalami pencemaran paling tinggi
b. Sungal Y mengalami pencemaran ringan berdasarkan nilai BOD yang diperoleh
c. Menurut nilai DO yang diperoleh, sungal 2 mengalami pencemaran paling tinggi
d. Nilal COD pada ketiga sungai menunjukkan terjadinya pencemaran berat
e. Berdasarkan nilai COD, sungai X dan sungal Y mengalami pencemaran sedang, sedangkan sungal 2 mengalami pencemaran berat
Penjelasan:
Untuk mengetahui kualitas air dapat dilakukan uli kimia kualitas air. Beberapa parameter yang digunakan meliputi DO, BOD, dan COD, Nilal DO (Dissolved Oxygen) adalah kadar oksigen terlarut dalam air. Makin kecil nilai DO, tingkat pencemaran air makin tinggi. Menurut PP menunjukkan kualitas air yang baik adalah 3 ppm. Dengan demikian, ketiga sungai tersebut mempunyai kadar DO yang baik. Kadar oksigen terlarut dalam air berada pada status baik. Sementara itu, Nilai BOD (Biochemical Oxygen Demand) adalah jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme dalam air untuk menguraikan bahan organik. Menurut Puslitbang Pengairan, standar baku mutu air dikategorikan sebaga berikut.
1) BOD<1 pencemaran sangat ringan.
2) BOD 1-3 pencemaran ringan.
3) BOD 3-6 pencemaran sedang.
4) BOD> 6 = pencemaran berat.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sungal X dan sungai Z mengalami pencemaran sangat ringan, sedangkan sungai Y mengalami pencemaran ringan. Adapun nilai COD (Chemical Oxygen Demand) merupakan jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk mengurai seluruh bahan organik yang terkandung di dalam air melalui reaksi kimia. Menurut Puslitbang Pengairan standar baku mutu air dikategorikan sebagai berikut.
1) COD <5 pencemaran sangat ringan.
2) COD 6-9 pencemaran ringan.
3) COD 10-15 pencemaran sedang.
4) COD 16 pencemaran berat.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sungai X dan sungai Y mengalami pencemaran ringan, sedangkan sungai Z mengalami pencemaran sedang.
24. Data Badan Pusat Statistik tahun 2019 menyata kan bahwa sekitar 3,2 juta ton sampah plastik dibuang ke laut. Apabila kondisi tersebut terus terjadi dapat mengakibatkan . . . .
a. Pemutihan terumbu karang
b. Ketidakseimbangan ekosistem di lautan
c. Terakumulasinya senyawa logam di lautan
d. Nilai DO pada air laut mengalami peningkatan
e. Meningkatnya jumlah Algae di permukaan laut
Penjelasan:
Sampah plastik merupakan limbah anorganik yang tidak terurai di lautan. Oleh karena itu, jika sampah plastik dibuang ke laut, dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran laut. Pencemaran tersebut dapat menyebabkan perubahan pada lingkungan perairan. Perubahan tersebut meliputi pH air laut menjadi tidak netral, jumlah oksigen terlarut makin rendah, serta air laut menjadi kotor. Kondisi tersebut membuat laut tidak layak untuk ditinggali lagi oleh organisme air. Apabila kondisi perairan makin memburuk, organisme-organisme di laut dapat mengalami kematian. Hal inilah yang menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem di lautan. Adapun pemutihan terumbu karang terjadi karena adanya kenaikan suhu air yang drastis. Terakumulasinya senyawa logam di lautan terjadi karena pencemaran oleh limbah Industri dan pertambangan. DO (Dissolved Oxygen) adalah kadar oksigen terlarut dalam air. Sumber oksigen di perairan berasal dari proses fotosintesis produsen air dan difusi dari udara bebas. Larutnya oksigen di perairan dipengaruhi oleh kekeruhan air, salinitas, suhu, serta pergerakan massa air dan udara seperti arus, gelombang, dan pasang surut. Nilai DO yang tinggi menunjukkan tingkat pencemaran air yang rendah. Limbah plastik yang makin meningkat di lautan menyebabkan air menjadi keruh dan kotor yang memengaruhi nilai DO menjadi rendah. Menumpuknya jumlah Algae di permukaan laut terjadi akibat pencemaran bahan organik di air. misalnya pupuk.
25. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. kebutuhan terhadap tempat tinggal makin meningkat. Oleh karena itu, beberapa wilayah pegunungan dan hutan dibabat untuk dijadikan tempat tinggal. Hal tersebut dapat berdampak buruk bagi lingkungan karena . . . .
a. Hilangnya daerah resapan air dan meningkatnya gas CO, di udara
b. Terjadi hujan asam di wilayah sekitar pegunungan dan hutan
c. Meningkatnya jumlah mikroorganisme tanah
d. Sinar ultraviolet masuk secara berlebihan ke permukaan bumi
e. Kadar SO, dan NO, meningkat di atmosfer
Penjelasan:
Pegunungan dan hutan yang banyak ditumbuhi oleh pepohonan berperan sebagai paru-paru dunia yang dapat menyerap gas CO, dari lingkungan. Gas tersebut digunakan tumbuhan sebagai bahan fotosintesis untuk menghasilkan energi dan makanan cadangan bagi tumbuhan. Selain itu, daerah pegunungan dan hutan juga berperan sebagai daerah resapan air karena akar-akar pohon dapat menambat air. Oleh karena itu, tidak terjadi banjir dan erosi ketika hujan. Dengan demikian, apabila wilayah pegunungan dan hutan dibabat untuk dijadikan permukiman, daerah resapan air akan hilang dan kadar gas CO, di udara makin meningkat. Selain itu, melalui pembabatan lahan tersebut. habitat sebagai tempat tinggal organisme akani hilang. Akibatnya, banyak organisme yang migrasi atau mengalami kematian. Hal tersebut menyebabkan jumlah organisme berkurang. termasuk mikroorganisme tanah. Adapun hujan asam terjadi karena meningkatnya gas SO, dan NO, di udara yang dapat berasal dari asap pabrik. Sinar ultraviolet masuk secara berlebihan ke permukaan bumi disebabkan oleh menipisnya lapisan ozon akibat meningkatnya gas CFC di atmosfer.
26. Suatu penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2006-2016 wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Pusat mengalami penurunan pH air hujan yaitu menjadi 4,31-5,42. Kondisi tersebut menunjukkan adanya ketidakseimbangan lingkungan yang disebabkan oleh . . . .
a. Meningkatnya gas CO di lingkungan dari kendaraan bermotor
b. Meningkatnya kadar SO, dan NO, di udara dari kegiatan industri
c. Meningkatnya kadar gas CH, dari pembusukan sampah organik
d. Terakumulasinya gas CO, di atmosfer dari pembakaran bahan bakar fosil
e. Bertambahnya jumlah gas CFC di udara dari penggunaan produk aerosol
Penjelasan:
Air hujan yang jatuh ke bumi dengan sifat asam (pH <7) disebut sebagai hujan asam. Peristiwa tersebut terjadi akibat pencemaran gas SO, dan NO, di udara. Gas tersebut berasal dari aktivitas industri, produksi energi, pembakaran sampah, serta pembakaran arang, minyak, gas, dan bensin. Di atmosfer, SO, mengalami oksidasi menjadi asam sulfat, sedangkan NO, mengalami oksidasi menjadi asam nitrit. Jatuhnya air yang mengandung asam sulfat dan asam nitrit inilah yang disebut hujan asam. Ketika jatuh di tanah, air hujan yang bersifat asam ini mengakibatkan rusaknya sejumlah bangunan, kematian tanaman, dan terganggunya kehidupan organisme dalam tanah. Sementara itu, meningkatnya gas Co di lingkungan yang berasal dari kendaraan bermotor dapat mengganggu kesehatan manusia. Tubuh akan mengalami hipoksia yang mengakibatkan gangguan pernapasan, kematian sel-sel otak, bahkan kematian. Meningkatnya kadar gas CH, dari pembusukan sampah organik dan terakumulasinya gas CO, di atmosfer dari pembakaran bahan bakar fosil dapat memica peristiwa efek rumah kaca yang mengakibatkan suhu di atmosfer meningkat (pemanasan global). Bertambahnya jumlah gas CFC di udara dari penggunaan produk aerosol mengakibatkan penipisan lapisan ozon.
27. Pandu mendapat tugas untuk membuat alat peraga sistem peredaran darah manusia menggunakan bahan-bahan bekas. Pandu memanfaatkan botol bekas dalam pembuatan alat peraga tersebut. Tindakan yang dilakukan Pandu menerapkan prinsip . . . .
a. Reuse
b. Repair
c. Reduce
d. Recycle
e. Replace
Penjelasan:
Memanfaatkan botol bekas untuk menjadi alat peraga sistem peredaran darah manusia menerapkan prinsip reuse. Reuse adalah menggunakan kembali barang-barang yang sudah tidak dipakai lagi untuk keperluan lain. Pada prinsip reuse, barang-barang yang sudah tidak terpakai tidak mengalami pengolahan, tetapi hanya dialihfungsikan untuk keperluan lain. Adapun repair adalah memperbaiki barang barang yang rusak agar dapat dipakai kembali. Sebagai contoh, menjahit baju yang robek. Reduce adalah menggunakan barang-barang hanya saat diperlukan saja dengan tujuan mengurangi volume sampah dan menghemat sumber daya alam, contohnya mengurangi penggunaan kertas dan plastik. Recycle adalah mengolah barang-barang yang sudah tidak terpakai menjadi produk lain yang bermanfaat, contohnya melebur botol plastik bekas untuk diolah menjadi mainan anak-anak. Replace adalah mengganti barang sekali pakai dan barang yang tidak ramah lingkungan dengan barang yang dapat digunakan berulang kali dan dengan barang yang dapat didaur ulang. Sebagai contoh, mengganti tisu toilet dengan handuk.
28. Perhatikan beberapa upaya berikut!
1) Melaksanakan Program Langit Biru.
2) Menerapkan prinsip SR
3) Membuat instalasi pengolahan limbah.
4) Membuat tangki resapan untuk limbah industri rumah tangga.
5) Memilih produk mandi dengan kandungan ramah lingkungan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah pencemaran air ditunjukkan oleh angka . . . .
a. 1),2), dan 3)
b 1), 3), dan 5)
c. 2), 3), dan 4)
d. 2), 4), dan 5)
e. 3), 4), dan 5)
Penjelasan:
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah pencemaran air sebagai berikut.
1) Menetralkan limbah industri dengan membuat instalasi pengolahan limbah.
2) Membuat penampungan limbah rumah tangga yang berupa tangki resapan.
3) Memilih produk mandi (sampo dan sabun mandi) atau detergen yang kandungan bahan aktifnya mudah diuraikan.
Adapun melaksanakan program langit biru merupakan upaya untuk mencegah pencemaran udara. Menerapkan prinsip 5R (reuse, reduce, recycle, replace, dan repair) merupakan upaya untuk mencegah pencemaran tanah,
29. Sungai di daerah Xhampir seluruh permukaannya tertutup oleh tumbuhan air. Hal ini menunjukkan adanya pencemaran air di sungai tersebut. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah . . . .
a. Mengurangi penggunaan pupuk kimia
b. Tidak membuang limbah B3 ke perairan
c. Tidak menggunakan pestisida kimia untuk membasmi hama
d. Mengolah limbah cair industri sebelum dibuang ke lingkungan
e. Mengolah limbah padat industri agar tidak dibuang ke perairan
Penjelasan:
Pertumbuhan tumbuhan air secara drastis hingga menutupi permukaan air disebut eutrofikasi. Eutrofikasi terjadi karena adanya menumpukan zat hara di perairan. Sumber zat hara tersebut dapat berasal dari pemakaian pupuk kimia dari pertanian yang berlebihan. Pupuk kimia yang terserap ke dalam tanah akan terbawa bersama aliran air hingga akhirnya menumpuk di sungai sehingga terjadi peningkatan zat hara di perairan. Peningkatan zat hara tersebut mengakibatkan populasi beberapa jenis tumbuhan air (misalnya eceng gondok) mengalami pertumbuhan dengan cepat sehingga menutupi permukaan air. Peristiwa ini dapat menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam perairan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi peristiwa eutrofikasi adalah mengurangi penggunaan pupuk kimia agar zat hara tidak makin menumpuk di perairan. Sementara itu, limbah B3, limbah cair industri, dan limbah padat tidak menyebabkan eutrofikasi. Ketiga limbah tersebut menyebabkan tercemarnya perairan oleh logam berat. Pencemaran air oleh pestisida kimia merupakan penyebab peristiwa biological magnification.
30. Aktivitas berikut yang menerapkan prinsip recycle adalah . . . .
a. Memanfaatkan botol bekas menjadi pot
b. Mengganti tisu toilet dengan handuk kecil
c. Mengolah sampah organik menjadi pupuk
d. Kompos menjahit baju yang robek agar dapat digunakan lagi
e. Menggunakan tas belanja sendiri daripada kantong plastik untuk membawa barang
Penjelasan:
Recycle adalah mengolah barang-barang yang sudah tidak terpakai menjadi produk lain yang bermanfaat. Dalam prosesnya, recycle dilakukan dengan melakukan tahapan tertentu untuk mengubah wujud limbah menjadi struktur tertentu sehingga dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan produk lain. Proses yang dapat dilakukan, misalnya menambahkan bahan kimia tertentu, mikroorganisme, dan peleburan. Melalui proses tersebut dapat diperoleh struktur berupa bubur atau cairan. Contoh penerapan prinsip recycle yaitu mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos. Sementara itu, memanfaatkan botol bekas menjadi pot merupakan contoh penerapan prinsip reuse. Mengganti tisu toilet dengan handuk kecil merupakan penerapan prinsip replace. Menjahit baju yang robek agar dapat digunakan lagi merupakan penerapan prinsip repair. Menggunakan tas belanja sendiri daripada kantong plastik untuk membawa barang merupakan penerapan prinsip reduce.
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Lumut merupakan tumbuhan yang belum memiliki pembuluh xilem dan floem, lalu bagaimana proses transportasi pada tumbuhan lumut?
Jawaban:
Lumut merupakan kelompok tumbuhan yang tidak mempunyai pembuluh xilem dan floem. Namun, lumut tetap melakukan sistem transportasi air dan zat-zat hara. Air masuk ke dalam jaringan lumut melalui proses imbibisi. Imbibisi adalah proses penyerapan air oleh permukaan zat-zat hidrofilik seperti protein, selulosa, dan gelatin. Selanjutnya, air disalurkan ke bagian tubuh lumut secara difusi melalui hidroid. Hidroid merupakan jaringan penyalur pada lumut yang tersusun atas sel-sel mati berbentuk memanjang dengan dinding tipis yang berfungsi menyalurkan air. Selain itu, pada lumut juga ditemukan struktur yang menyerupai sel tapis di daerah sekitar hidroid yang disebut leptoid. Struktur tersebut tersusun atas sel-sel dengan nukleus yang terdegradasi dan berfungsi menyalurkan makanan cadangan (gula) ke seluruh bagian lumut
2. Perhatikan kedua gambar tumbuhan berikut!
Kedua tumbuhan tersebut merupakan tumbuhan berspora, tetapi mengapa keduanya tidak dikelompokkan ke dalam kelompok yang sama?
Jawaban:
Gambar 1 menunjukkan tumbuhan lumut daun yang merupakan divisi Bryophyta, sedangkan gambar II menunjukkan tumbuhan paku sejati. yang termasuk divisi Pteridophyta. Kedual tumbuhan tersebut merupakan tumbuhan berspora karena menghasilkan spora sebagai alat reproduksinya. Namun, tumbuhan lumut dan paku tidak dapat dikelompokkan ke dalam satu kelompok karena keduanya mempunyai beberapa perbedaan. Tumbuhan lumut berbentuk talus karena belum mempunyai akar, batang, dan daun sejati. Selain itu, lumut juga tidak mempunyai pembuluh angkut xilem dan floem. Sementara itu, tumbuhan paku sudah mempunyai akar, batang, serta daun sejati sehingga bentuknya tidak berupa talus, tetapi menyerupai tumbuhan tingkat tinggi. Selain itu, tumbuhan paku juga sudah mempunyai pembuluh angkut xilem dan floem. Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa tumbuhan lumut merupakan tumbuhan peralihan dari Thallophyta ke Cormophyta, sedangkan tumbuhan paku sudah termasuk tumbuhan Cormophyta.
3. Darah pada Pheretima posturna tidak berhubungan dengan sistem transportasi oksigen dalam tubuhnya. Hal ini disebabkan darah tersebut tidak mempunyai pigmen respirasi. Menurut Anda, sudah tepatkah pernyataan tersebut? Jelaskan alasan Anda!
Jawaban:
Pheretima posturna atau cacing tanah merupakan kelompok Annelida yang sudah mempunyai sistem peredaran darah tertutup berupa lengkung aorta (jantung) dan pembuluh darah. Sistem tersebut berperan dalam proses pengangkutan sari makanan dan oksigen di dalam tubuh hewan tersebut. Proses pengangkutan tersebut dapat terjadi karena darah Pheretima posturna sudah mempunyai hemoglobin yang tersebar pada plasma darahnya. Senyawa hemoglobin inilah yang berperan mengangkut oksigen ke jaringan tubuh. Dengan demikian, pernyataan pada soal tidak tepat.
4. Vertebrata dapat dikelompokkan menjadi lima yaitu Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia. Di antara kelima kelompok Vertebrata tersebut, manakah yang mempunyal sistem ekskresi paling kompleks? Jelaskan!
Jawaban:
Kelompok Vertebrata merupakan kelompok hewan yang sudah mempunyai tulang belakang yang meliputi Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves dan Mammalia. Di antara kelima kelompok tersebut, Mammalia adalah kelompok yang mempunyai sistem ekskresi paling kompleks. Sistem ekskresi pada Mammalia terdiri atas ginjal, hati, kulit, dan paru-paru. Perbandingan sistem ekskresi pada kelompok Vertebrata dijelaskan dalam tabel berikut.
5. Pada suatu ekosistem terdapat beberapa organisme berikut!
1) Algae
2) Zooplankton
3) Fitolankton
4) Singa laut
5) Udang
6) Beruang
7) Ikan salmon
8) Ikan teri
9) Kepiting
Berdasarkan organisme tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
a. Buatlah jaring-jaring makanan dan tentukan peran masing-masing organisme dalam jaring-jaring makanan tersebut!
b. Apabila pada ekosistem tersebut membentuk salah satu rantai makanan yaitu Algae →→ udang-ikan salmon beruang dan Algae mempunyai energi sebesar 15.000 kkal, maka berapakah energi yang diterima oleh beruang?
Jawaban:
a. Jaring-jaring makanan adalah kumpulan jalur makan dan dimakan dari organisme pada suatu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya yang membentuk urutan dan arah tertentu. Oleh karena itu, jaring-jaring makanan terdiri atas beberapa rantai makanan. Jaring-jaring makanan yang dapat dibentuk dari organisme tersebut sebagai berikut.
Berdasarkan jaring-jaring makanan tersebut, yang berperan sebagai produsen yaitu Algae dan fitoplankton. Organisme yang berperan sebagai konsumen 1, yaitu zooplankton. kepiting, dan udang. Organisme yang berperan sebagai konsumen 11, yaitu ikan teri, kepiting, dan ikan salmon. Organisme yang berperan sebagai konsumen III. yaitu ikan salmon, singa laut, dan beruang Singa laut dan beruang sekaligus berperan sebagai konsumen puncak pada jaring-jaring makanan tersebut.
b Dalam suatu rantal makanan akan terbentuk aliran energi yang berpindah dari produsen ke konsumen. Jika produsen dimakan konsumen maka hanya 10% energi yang berasal dari produsen dimanfaatkan oleh konsumen untuk pertumbuhannya. Jadi, jika energi yang terdapat pada Algae (produsen) sebesar 15.000 kkal, energi yang berpindah ke udang (konsumen I) sebesar 1.500 kkal. Selanjutnya, energi yang berpindah ke ikan salmon (konsumen II) sebesar 150 kkal, sedangkan energi yang berpindah ke beruang (konsumen III) sebesar 15 kkal.
6. Di sekitar pohon pinus jarang ditemukan tumbuhan lainnya yang dapat tumbuh dengan subur. Hal tersebut menunjukkan adanya simbiosis amensalisme antara pohon pinus dan tumbuhan lain karena tumbuhan lain dirugikan dengan keberadaan pohon pinus, sedangkan pohon pinus tidak dirugikan atau diuntungkan. Menurut Anda, sudah tepatkah pernyataan tersebut? Jelaskan!
Jawaban:
Interaksi antara pohon pinus dan tumbuhan. lain di sekitarnya merupakan contoh simbiosis amensalisme. Simbiosis amensalisme terjadi pada dua organisme berbeda spesies yang saling berinteraksi, satu spesies dirugikan sedangkan spesies yang lain tidak diuntungkan dan tidak dirugikan. Pohon pinus mengeluarkan senyawa alelopati yang dapat menghambat atau menghentikan pertumbuhan spesies tumbuhan lain yang berada di sekitar pohon pinus. Inilah yang menyebabkan jarang ditemukan tumbuhan lain yang dapat tumbuh subur di sekitar pohon pinus. Kondisi tersebut merugikan bagi tumbuhan lain, tetapi pohon pinus tidak dirugikan ataupun diuntungkan. Dengan demikian, pernyataan pada soal benar.
7. Perhatikan ketiga grafik berikut!
Ketiga grafik tersebut menunjukkan kepadatan populasi Paramecium aurelia dan Paramecium caudatum yang diamati selama 24 hari. Grafik I dan I menunjukkan kepadatan populasi kedua jenis Paramecium ketika hidup di wilayah yang berbeda. Adapun grafik III menunjukkan kepadatan populasi kedua jenis Paramecium ketika hidup dalam satu wilayah. Berdasarkan hasil tersebut, mengapa pada grafik III menunjukkan adanya penurunan pada salah satu populasi Paramecium?
Jawaban:
Grafik pada soal menunjukkan hasil pengamatan kepadatan populasi Paramecium aurelia dan Paramecium caudatum selama 24 hari. Kedua populasi Paramecium yang hidup pada wilayah berbeda mengalami pertumbuhan logistik yaitu pertumbuhan yang terus meningkat hingga mencapai batas daya dukung lingkungan. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik I dan grafik II. Namun, ketika kedua populasi tersebut berada pada wilayah yang sama, akan menyebabkan salah satu populasi tidak dapat bersaing untuk bertahan hidup. Kondisi tersebut ditunjukkan oleh grafik III. Populasi Paramecium caudatum tidak mampu bersaing dengan populasi Paramecium aurelia. Oleh karena itu, jumlahnya makin menurun, bahkan habis pada hari ke-24. Peristiwa tersebut menunjukkan adanya interaksi kompetisi antara kedua populasi. Kompetisi merupakan interaksi antara dua organisme atau lebih yang saling bersaing untuk bertahan hidup. Kompetisi tersebut dapat berupa perebutan sumber makanan ataupun tempat tinggal.
8. Sekelompok peserta didik melakukan percobaan dengan menyiramkan air X ke dalam wadah berisi tanah dan cacing tanah. Setelah beberapa saat, cacing keluar dan berpindah tempat menjauhi wadah. Mengapa cacing memberikan respons demikian?
Jawaban:
Cacing tanah dapat digunakan sebagai indikator pencemaran tanah. Apabila di suatu lingkungan terdapat cacing tan nunjukkan bahwa lingkungan tersebut tidak tercemar. Keberadaan cacing tanah dapat meningkatkan kandungan nutrisi di dalam tanah. Apabila terjadi pencemaran tanah, kehidupan cacing tanah terganggu sehingga kandungan nutrisi di dalam tanah berkurang. Pada percobaan tersebut diperoleh hasil bahwa cacing tanah berpindah tempat menjauhi wadah setelah disiram air) Penyiraman air X tersebut menyebabkan adanya zat atau bahan berbahaya yang mencemari tanah sehingga cacing keluar dari wadah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa air X merupakan air yang tercemar. Sampel air X yang telah tercemar mempunyai pH yang lebih asam atau lebih basa dari air normal. Kondisi pH tersebut tidak cocok bagi kehidupan cacing tanah. Oleh karena itu, cacing akan keluar dan berpindah tempat menjauhi wadah yang telah disiram air X.
9. Penggunaan freezer sangat berguna bagi industri makanan beku untuk menjaga kualitas makanan agar tidak cepat busuk. Namun, penggunaan dalam jangka panjang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Menurut pendapat Anda, benarkah pernyataan tersebut? Jelaskan alasan jawaban Anda!
Jawaban:
Freezer merupakan salah satu alat yang meng gunakan aerosol dan digunakan sebagai lemari pendingin. Produk-produk yang mengandung aerosol dapat mengganggu keseimbangan lingkungan jika digunakan dalam jangka panjang Produk tersebut dapat menghasilkan gas CFC yang merupakan salah satu gas rumah kaca. CFC yang terakumulasi di atmosfer dapat terural menjadi klorin. Senyawa tersebut menyebabkan ikatan senyawa pada lapisan ozon rusak. Akibatnya, lapisan ozon yang berfungsi menahan radiasi sinar UV makin menipis. Intensitas radiasi sinar UV yang masuk ke bumi makin meningkat sehingga berdampak pada peningkatan suhu bumi yang disebut pemanasan global. Inilah yang menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan lingkungan. Dengan demikian, pernyataan pada soal benar.
10. Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat bahwa Indonesia mengalami deforestasi seluas 462.400 ha selama tahun 2018-2019. Apabila deforestasi terus terjadi, dapat mengakibatkan dampak buruk bagi lingkungan dan makhluk hidup. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengatasinya. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mengembalikan fungsi hutan tersebut?
Jawaban:
Deforestasi merupakan proses penghilangan hutan alam dengan cara menebang hutan untuk diambil kayunya atau mengubah fungsi hutan menjadi nonhutan. Kegiatan tersebut berdampak pada hilangnya daerah resapan air dan pepohonan yang mampu menyerap CO Akibatnya, akan sering terjadi banjir dan memicu pemanasan global. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengatasi kasus deforestasi. tersebut. Beberapa upaya yang dapat dilakukan. yaitu menanam pohon (reboisasi) pada lahan gundul, memberlakukan sistem tebang pilih pada pohon-pohon yang memenuhi persyaratan, dan sistem tebang tanam untuk mengganti pohon-pohon yang telah ditebang. Selain itu, pemerintah juga harus mendukung dengan memberlakukan peraturan yang tegas mengenai perizinan pengusahaan hutan dan pelarangan Illegal logging.
Kami mohon maaf bila ada kesalahan jawaban maupun pertanyaan..
Berilah komentar kesalahan apa yang ada dan kami akan merevisinya.
terima kasih
0 Comments